Festival of Innovation 2025 rayakan inovasi sektor publik

Share

Festival of Innovation 2025 rayakan inovasi sektor publik

By James Yau

Hari kedua Festival of Innovation 2025 memperluas dialog seputar transformasi layanan publik dan memberikan kisi-kisi seputar program pelatihan yang akan datang dari GovInsider, yakni GovImpact.

Tiga belas pemenang mendapatkan penghargaan dalam acara penghargaan Festival of Innovation untuk memajukan inovasi dan transformasi digital di sektor publik Asia Pasifik. Foto: GovInsider

Dari alat penyelamat organ tubuh hingga robot pengangkut sampah makanan otomatis. Berbagai hasil ciptaan para inovator tersebut telah menghasilkan dampak positif bagi kehidupan masyarakat dan memberikan inspirasi bagi para inovator lainnya.


Pada acara Festival of Innovation (FOI) 2025, GovInsider mengapresiasi para pencipta itu dengan memberikan penghargaan Festival of Innovation Award. Seremoni penyerahan penghargaan dilaksanakan di sela- sela acara FOI 2025 yang dilaksanakan pada 26 Maret di Sands Expo, Singapura.


Pada tahun ini, panitia menerima 171 karya dari 107 lembaga dan dibagi ke 13 kategori penghargaan. Daftar lengkap para pemenang penghargaan dapat dilihat di bagian bawah artikel. 


Kantor SWiFT Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) memenangkan penghargaan Innovator of The Year.   


Didirikan pada tahun 2018, kantor SWiFT memberdayakan dan melengkapi para penerbang dengan alat dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk mengatasi tantangan secara langsung, dengan mengembangkan produk digital dan non-digital.


Di antara beberapa inisiatif mereka, RSAF menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) yang diperbarui dengan Nanyang Polytechnic (NYP) untuk menciptakan ekosistem inovasi yang kuat yang menjembatani kebutuhan militer antara industri dan akademisi. 


"[Kami] bersyukur RAiD (RSAF Agile innovation Digital) telah diakui atas pekerjaan yang kami lakukan. Ini adalah hari yang luar biasa bagi RAiD,” kata Kepala Rencana dan Strategi Digital RAiD, Cheot Yeechien, dalam postingan LinkedIn-nya.  


Lembaga teknologi kesehatan nasional Singapura, Synapxe, juga memenangkan Digital Agency of the Year


"Kami merasa terharu atas pengakuan atas komitmen kami untuk mempercepat inovasi HealthTech di Singapura. Kami juga berterima kasih atas dukungan dari industri untuk mempercepat adopsi teknologi guna meningkatkan layanan kesehatan," kata CEO Synapxe, Ngiam Siew Ying, kepada GovInsider.


Berlangganan bulletin GovInsider di sini

Memperkuat inovasi pegawai negeri sipil


Apa yang menjadi pembunuh terbesar dari budaya inovasi yang sukses dan sebaliknya, apa yang menjadi pendorongnya yang paling kuat? Ini adalah pertanyaan yang diajukan pada diskusi panel pembuka di hari kedua acara.


Diskusi panel pembuka untuk sesi 'Sustaining Innovation Cultures – How to Get it Right in the Public Sector?' Foto: GovInsider

Direktur Eksekutif EnterpriseSG bidang Pengembangan Sistem Inovasi, Tan Boon Kim, mencatat bahwa kepemimpinan dapat menjadi pembunuh sekaligus pendorong inovasi. 


“Jika kita berpikir bahwa inovasi tidak efisien, maka inovasi akan menjadi pemicu biaya. Namun jika kita melihat [inovasi] sebagai investasi jangka menengah dan menempatkan lingkungan serta sumber daya yang mendorong inovasi, itu akan sangat membantu,” ujar Tan.

  

Kepala Riset Intelijen dan Strategi Internasional Japan Digital Agency, Chikako Masuda, menawarkan perspektif budaya seputar inovasi.  


Sebagai badan yang baru didirikan pada tahun 2021, ia menyampaikan bahwa lembaganya terdiri dari spesialis sektor publik dan swasta – di mana dua budaya yang berbeda ini sering kali berdebat tentang cara terbaik untuk memajukan upaya digitalisasi pemerintah Jepang.

  

Dari keenam panelis, hampir semua menekankan pentingnya kolaborasi.    


Merangkum tema ini, Direktur Pemberdayaan Kemampuan Inovasi Synapxe, Glenn Neo, mengatakan: “Untuk memecahkan masalah terbesar dan paradoks terbesar yang kita hadapi bersama, semua tergantung pada kolaborasi dan cara kita bekerja sama”. 

Mentransformasi layanan publik 


Ketika lembaga-lembaga pemerintah menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman warga negara, keseimbangan yang penting harus dicapai antara otomatisasi dan interaksi manusia. Diskusi panel tentang 'Creating Great Public Sector Experiences' menyajikan beberapa wawasan penting.


Kecerdasan buatan, upaya keberlanjutan, peningkatan keterampilan tenaga kerja, keamanan data, dan dinamika kerja jarak jauh merupakan beberapa pilar konten utama yang disuguhkan kepada para delegasi FOI 2025. Foto: GovInsider

Direktur Divisi IT, Inovasi & Digitalisasi Agency for Integrated Care (AIC), Mohamed Farouk Bin Mohamed Ismail – yang menjadi salah satu panelis – menyoroti bahwa elemen kuncinya adalah memiliki empati.


"Kami merancang kebijakan untuk kepentingan klien kami dan di pemerintahan, saya pikir intinya adalah Anda perlu mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana Anda menyederhanakan berbagai hal untuk mereka," kata Farouk. 


AI dan robotika dapat meningkatkan kemampuan manusia, memungkinkan staf untuk fokus pada interaksi yang bernilai lebih tinggi dan berempati, ujar Direktur National Council of Social Service (NCSS), Anjan Ghosh. 


Ia menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi adalah bagaimana kita menyeimbangkan pengalaman interaksi manusia yang dimungkinkan oleh teknologi. 

Lebih banyak inovasi di masa depan 


Acara FOI 2025 juga menyinggung mengenai berbagai kegiatan dan sumber daya lainnya yang dapat mendorong inovasi sektor publik.


Buku elektronik Women in GovTech 2025 baru saja dirilis dan menampilkan lebih dari 100 perempuan inspiratif di bidang teknologi pemerintah di seluruh dunia. Kumpulan cerita dan wawasan ini menyoroti para perempuan luar biasa yang mendorong transformasi digital di pemerintahan.    


Selain itu, para peserta FOI 2025 juga menjadi saksi mata peluncuran GovImpact – sebuah program pelatihan GovInsider yang akan melibatkan mantan pemegang jabatan politik, pejabat publik senior, dan kurator TEDxSingapura. 


GovImpact akan menampilkan program lokakarya dan ceramah bagi pejabat publik untuk membangun keterampilan mereka di berbagai bidang, mulai dari komunikasi strategis dan krisis hingga pemetaan strategi dan filosofi kepemimpinan.  


Banyak pemikiran, pendapat, dan wawasan yang dibagikan dalam dua hari sesi, presentasi, dan panel di FOI 2025.   


Dengan menggunakan alat analisis sentimen Snapsight, GovInsider menyelami data teks yang melimpah ini untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam dari setiap sudut dan celah dari nada emosional, sikap, dan anomali untuk meringkas lima tema menyeluruh di FOI 2025: kecerdasan buatan (AI), upaya keberlanjutan, peningkatan keterampilan tenaga kerja, keamanan data, dan dinamika kerja jarak jauh.


GovInsider berharap dapat menyambut Anda kembali di acara FOI tahun depan dan Anda dapat mendaftarkan diri anda di sini


Para pemenang untuk setiap kategori Festival of Innovation Awards 2025 dapat dilihat di sini: 

  1. Team SustainaHaul, ITE College Central (Dare to Do Award)

  2. SWiFT Office, Republic of Singapore Air Force (Innovator of The Year Award) 

  3. Nicole Lee, Government Technology Agency (Rising Digitial Star Award) 

  4. Ybhg. Datuk TS. Dr. Fazidah Binti Abu Bakar, Jabatan Digital Negara (Digital Leader of The Year Award) 

  5. Alliance for Digital Transformation Program, GovTech, Singapore Armed Forces/Mindef (Inter-Agency Award) 

  6. SecureMobilePilot, Cyber Security Agency of Singapore (Agility Award) 

  7. Discover Civic Action platform, National Youth Council (Digital Society Award)

  8. Vital, Ministry of Finance Singapore (Digital Government Award) 

  9. Sentosa Development Corporation, Singapore (Digital Economy Award) 

  10. The Limb Savers @JurongHealth, Ng Teng Fong General Hospital (Moon Shot Award)

  11. Synapxe, Singapore (AI-Ready Award) 

  12. Republic of Singapore Air Force (Transformative Agency of The Year) 

  13. Synapxe, Singapore (Digital Agency of The Year)