Rumah sakit Sumedang manfaatkan GenAI sebagai sumber referensi medis
By Mochamad Azhar
RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang akan menggunakan platform yang didukung oleh GenAI untuk memberikan akses kepada para dokter dan tenaga kesehatan ke penelitian medis global yang kredibel.

Rumah Sakit di Sumedang mengintegrasikan platform berbasis GenAI untuk memudahkan dokter dan tenaga kesehatan mengakses penelitian medis yang kredibel. Foto: Canva
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umar Wirahadikusumah Sumedang, Jawa Barat, akan mengintegrasikan platform pencarian referensi berbasis kecerdasan buatan (AI) ke dalam platform referensi medis rumah sakit yang sudah ada, setelah menjalin kerja sama dengan perusahaan rintisan (startup) teknologi medis, Docquity, yang menawarkan platform Dx.
Platform yang didukung oleh AI generatif (GenAI) ini memberikan akses real-time kepada para profesional di bidang kesehatan untuk mendapatkan penelitian medis yang kredibel dan praktik terbaik global.
Memajukan transformasi digital sektor kesehatan
Penerapan AI dalam layanan kesehatan sejalan dengan agenda transformasi digital Sumedang dalam sektor layanan publik, termasuk kesehatan.
Bupati Sumedang, Dr Dony Ahmad Munir, menyoroti bahwa kemitraan dengan Docquity ini akan memastikan bahwa rumah sakit dan tenaga medis di Sumedang berada di garis depan praktik kesehatan yang maju.
Ia berharap, penggunaan AI dan sumber daya medis yang kredibel dapat berkontribusi pada kesehatan masyarakat Sumedang secara keseluruhan.
"Integrasi Dx ke dalam sistem referensi medis RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang diharapkan menjadi tolok ukur baru bagi rumah sakit daerah di Indonesia, memungkinkan dokter memberikan layanan medis yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih akurat," kata Dr Dony.
Berlangganan bulletin GovInsider di sini.
Pemerintah Kabupaten Sumedang berkomitmen untuk terus mengadopsi solusi inovatif dan bekerja sama dengan organisasi terkemuka guna mencapai tujuan peningkatan kesehatan dan pembangunan berkelanjutan bagi komunitasnya.
Sumedang merupakan salah satu kabupaten percontohan nasional dalam usaha penanganan stunting melalui teknologi digital. Dalam waktu lima tahun, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang mengalami penurunan dari 32,2 persen pada tahun 2018, menjadi 8,27 persen di tahun 2022.
Sejak 2018, kabupaten ini mengembangkan aplikasi bernama sistem pencegahan stunting terintegrasi (Simpati) yang menyimpan data-data kesehatan balita seperti berat badan dan tinggi badan untuk memudahkan tenaga kesehatan melakukan monitoring kesehatan dan menerapkan intervensi kesehatan.
Manfaat GenAI untuk perawatan kesehatan
Dx secara aman memanfaatkan GenAI yang sesuai dengan regulasi untuk memberdayakan tenaga medis di RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang dengan pengetahuan kesehatan terbaru dari sumber yang kredibel, guna mendukung pengambilan keputusan penanganan yang lebih kuat.
-1741707151208.jpg)
Platform Dx dilengkapi dengan integrasi PubMed, basis data penelitian medis peer-reviewed yang diakui secara global yang memungkinkan tenaga kesehatan di Sumedang untuk mengakses solusi medis berbasis ilmiah secara langsung dan memastikan bahwa perawatan pasien di tingkat daerah selaras dengan standar medis internasional terkini.
Direktur RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang, Dr Enceng, mengatakan, penggunaan Dx dalam sistem referensi medis rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas tinggi yang berbasis bukti.
“Dengan ilmu kedokteran terus berkembang, memastikan para dokter kami tetap terinformasi dengan penelitian terbaru sangatlah penting. Dengan Dx, dokter kami dapat mengakses jurnal medis terpercaya secara cepat, sehingga meningkatkan akurasi diagnosis dan hasil pengobatan bagi masyarakat Sumedang," katanya.
Dx, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan, tahun lalu telah diterapkan sebagai alat pembelajaran bagi tenaga kesehatan masyarakat di Sumedang. Platform berbasis AI ini dibangun berdasarkan wawasan jaringan Docquity sebagai komunitas tenaga kesehatan profesional yang diklaim telah menghubungkan tiga dari setiap empat dokter.
Mendorong pengetahuan dan pembelajaran medis
Docquity, perusahaan teknologi medis di Asia Tenggara, bersama RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang, Jawa Barat, mengumumkan kemitraan untuk mengintegrasikan Dx, platform sumber referensi medis berbasis AI ke dalam sistem referensi medis rumah sakit.
Co-Founder dan Chief of Growth di Docquity, Amit Vithal, mengatakan bahwa Dx bertujuan agar dokter di Asia Tenggara dapat mengakses penelitian medis yang kredibel dan praktik terbaik global secara real-time. Ia mempercayai bahwa semakin luas kesempatan belajar dan keahlian praktisi kesehatan, maka semakin sehat suatu komunitas.
"Dengan dukungan Dx, dokter dapat mengambil keputusan terapi yang lebih percaya diri, berbasis data, serta meningkatkan kualitas perawatan pasien dan efisiensi rumah sakit," ujar Vithal.
Kemitraan ini menandai kolaborasi kedua Docquity dalam memperkuat pengetahuan medis dan perawatan pasien di wilayah Sumedang, Jawa Barat. Sebelumnya, kabupaten ini telah bermitra dengan Docquity dalam menyediakan platform bertenaga GenAI yang diberi nama TehAI, di fasilitas perawatan tingkat pertama (puskesmas).
Teh AI bertujuan membantu tenaga kesehatan mendapatkan pengetahuan dan penggunaan alat bantu dalam mendiagnosis dan mengatasi masalah kesehatan kritis yang dialami kabupaten ini, seperti tuberkolosis, kurang gizi, dan hipertensi.