Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami, Direktur Diseminasi Statistik, BPS
Oleh Mochamad Azhar
Mengenal srikandi Women in GovTech 2024
Direktur Diseminasi Statistik BPS, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami, membagikan pengalamannya di bidang statisik. Foto: BPS
1. Bagaimana Anda menggunakan teknologi atau kebijakan untuk meningkatkan kehidupan warga negara?
Sebagai Direktur Diseminasi Statistik di BPS, peran utama saya adalah memastikan bahwa data yang dihasilkan oleh BPS dapat diakses, dipahami, dan dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh pengguna data, seperti pemerintah, instansi swasta, mahasiswa, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk kebutuhan penelitian, pengambilan keputusan, dan penyusunan kebijakan berbasis data.
Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam mendiseminasikan data statistik, khususnya di era modern ini, di mana kebutuhan akan data yang cepat, akurat, dan mudah diakses terus meningkat. Penggunaan teknologi dalam diseminasi statistik memungkinkan peningkatan aksesibilitas data, memperluas jangkauan pengguna, serta menyajikan data dengan cara yang lebih interaktif dan menarik, seperti visualisasi yang mudah dipahami. Selain itu, teknologi juga mempermudah kolaborasi dan berbagi pakai data antar lembaga.
2. Apa project yang menurut Anda paling berdampak dalam setahun terakhir?
Pada tahun 2024, BPS meluncurkan Statistics Indonesia Data Lab (StatInalab), sebuah inovasi yang menyediakan media untuk pengolahan dan analisis data. StatInalab adalah platform yang memungkinkan pengalaman pengolahan data mikro secara real-time dan onsite bagi pengguna yang membutuhkan data untuk analisis dan penelitian.
Melalui StatInalab, BPS mendorong pemanfaatan data mikro yang lebih luas bagi peneliti dan akademisi. Ke depannya, StatInalab akan terus berkembang dengan tujuan untuk menyediakan akses online, sehingga semakin banyak pihak yang dapat memanfaatkan data BPS untuk kepentingan penelitian dan pengambilan keputusan berbasis data.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.
3. Apa unexpected learning yang Anda dapatkan di tahun 2024?
Pada tahun 2024, saya mendapatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya kolaborasi dan perbaikan berkelanjutan, dengan fokus utama pada pemahaman kebutuhan pengguna data.
Kolaborasi yang erat antara penyedia data, baik internal BPS maupun eksternal, serta kerja sama yang solid antar pegawai, memungkinkan BPS untuk terus melakukan perbaikan guna meningkatkan kualitas layanan publik.
Dengan kolaborasi yang kokoh dan komitmen terhadap sustained improvement, BPS berhasil meraih penghargaan tertinggi kepatuhan pelayanan publik pada tahun 2024.
4. Apa perangkat teknologi atau model kebijakan yang ingin Anda eksplorasi lebih jauh di tahun 2025?
Salah satu layanan unggulan yang disediakan oleh BPS adalah layanan konsultasi statistik. Untuk meningkatkan kualitas dan kemudahan layanan tersebut, BPS melalui Direktorat Diseminasi Statistik berencana mengembangkan media layanan konsultasi statistik berbasis Artificial Intelligence (AI), yang akan diberi nama Silvia (Statistical Consultation Virtual Assistant) pada tahun 2025.
Dengan adanya Silvia, diharapkan para pengguna data dapat mengakses layanan konsultasi statistik kapan saja, dengan cara yang lebih mudah, cepat, dan efisien. Silvia juga dilengkapi dengan kemampuan untuk menyimpan preferensi pengguna, sehingga dapat memberikan pengalaman konsultasi yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan setiap pengguna data BPS.
5. Apa pendapat Anda tentang AI dan bagaimana implementasi AI yang menurut Anda mampu mendorong sektor publik?
AI menjadi bagian penting dan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, termasuk di BPS. Direktorat Diseminasi Statistik berencana memanfaatkan AI dalam inovasi layanan publik. AI memiliki potensi besar dalam pengelolaan dan pemanfaatan data, seperti menganalisis tren dan pola, serta mempercepat proses diseminasi data kepada pengguna. Implementasi AI dalam pengolahan data dan informasi akan meningkatkan efisiensi dan mempercepat penyampaian informasi yang diperlukan dalam perumusan kebijakan publik.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.
6. Apa prioritas yang ingin Anda lakukan atau kembangkan di tahun 2025?
Prioritas utama di tahun 2025 adalah meningkatkan literasi data, memperluas aksesibilitas data, serta memperkuat kolaborasi dan kerja sama sektoral kementerian/lembaga sebagai produsen data. Pojok Statistik, yang merupakan hasil kolaborasi antara universitas dan BPS, menyediakan akses langsung kepada mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk memperoleh data dan konsultasi statistik yang valid dan terkini, melalui agen-agen statistik yang ada di universitas.
Penguatan data statistik sektoral menuju Satu Data Indonesia menjadi salah satu prioritas utama pada tahun 2025. Untuk memperkuat peran BPS sebagai pembina data, BPS secara rutin melakukan pembinaan penyelenggaraan statistik di tingkat nasional dan daerah.
Kolaborasi difokuskan pengelolaan standar data, metadata dan interoperabilitas data, serta peningkatan literasi statistik, guna mendukung penyelenggaraan statistik yang lebih baik dan perumusan kebijakan yang berbasis data di seluruh Indonesia.
7. Apa saran Anda untuk para inovator di sektor publik?
Sangat penting untuk melibatkan pihak-pihak eksternal, terutama pemangku kepentingan yang terkait langsung, agar hasil yang dikembangkan benar-benar relevan dengan kebutuhan pengguna.
Jangan ragu untuk bereksperimen, mempelajari teknologi baru, melakukan benchmarking dengan lembaga lain, termasuk lembaga internasional, serta menerima masukan-masukan konstruktif dari masyarakat sebagai pengguna langsung hasil inovasi.