Dyana Chusnulitta Jatnika, Head of Implementation, Jabar Digital Service 

Oleh Mochamad Azhar

Mengenal srikandi Women in GovTech 2024.

Head of Implementation and Tribe Lead for Citizen Engagement and Services, Jabar Digital Service, Dyana Chusnulitta Jatnika, berbagi pengalamannya menggunakan teknologi untuk meningkatkan inklusi sosial. Foto: Jabar Digital Service

1. Bagaimana Anda menggunakan teknologi atau kebijakan untuk meningkatkan kehidupan warga negara? 


Dalam peran saya sebagai Head of Implementation and Tribe Lead for Citizen Engagement and Services, Jabar Digital Service, saya fokus untuk mendukung implementasi program transformasi digital untuk Provinsi Jawa Barat.  


Tanggung jawab utama saya adalah memastikan bahwa inisiatif-inisiatif unggulan bersifat inklusif, mudah diakses, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Inti dari upaya ini adalah prinsip Inklusi digital, di mana setiap warga negara, terlepas dari latar belakangnya, memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses dan mendapatkan manfaat dari program-program digital.


Dengan mendorong partisipasi masyarakat dan memberdayakan daerah pedesaan melalui program-program seperti Inisiatif Desa Digital dan Jabar Digital Academy, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan digital dan membekali masyarakat dengan alat untuk berkembang di dunia yang semakin digital.  


Hal ini termasuk memberikan pelatihan, akses ke platform digital, dan inovasi seperti IoT untuk pertanian, yang secara signifikan telah meningkatkan produktivitas dan mata pencaharian di daerah pedesaan.  


Selain itu, saya bekerja untuk memastikan bahwa kebijakan dan peraturan yang mendukung transformasi digital diimplementasikan dengan baik dan terukur. Hal ini melibatkan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk merancang dan melaksanakan kebijakan publik di tingkat provinsi dan kabupaten, untuk memastikan tidak ada warga negara yang tertinggal.  


Salah satu bagian penting dari peran ini adalah bekerja sama dengan berbagai sektor untuk membangun infrastruktur data yang kuat, yang sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat dan evaluasi program.  


Melalui inisiatif seperti Jawara Data untuk Ekosistem Data Jawa Barat, kami telah mengembangkan sistem data yang dapat dioperasikan dan dapat diakses untuk meningkatkan transparansi publik dan berfungsi sebagai dasar untuk mengevaluasi keberhasilan program-program digital.  


Upaya-upaya ini mencerminkan komitmen kami untuk memanfaatkan teknologi dan kebijakan yang inklusif untuk menciptakan perubahan yang bermakna dan berkelanjutan bagi masyarakat Jawa Barat. 

2. Apa project yang menurut Anda paling berdampak dalam setahun terakhir? 


Salah satu proyek yang paling berdampak yang saya fokuskan selama setahun terakhir adalah Jabar Digital Academy (JDA), di samping inisiatif Hotline Jabar. Meskipun semua proyek kami memiliki dampak dan terukur, JDA menonjol karena pengaruhnya yang langsung terhadap komunitas lokal.


JDA telah berhasil melatih lebih dari 1.000 talenta digital, membekali mereka dengan keterampilan penting untuk ekonomi digital. Berdasarkan survei acak terhadap 305 responden, kami menemukan bahwa 31 persen (94 orang) mengalami peningkatan pendapatan setelah menyelesaikan program, sementara 51 persen mengalami peningkatan karir dengan promosi.  


Selain itu, di antara 109 alumni yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan, 50 persen di antaranya kini telah memiliki penghasilan, yang menunjukkan dampak sosio-ekonomi yang signifikan dari program ini.


Hasil ini mencerminkan manfaat nyata dari pendidikan digital dan perannya dalam menciptakan peluang yang lebih baik bagi individu di Jawa Barat.  


Bersamaan dengan JDA, inisiatif Hotline Jabar juga memiliki dampak yang signifikan. Kami telah berhasil memusatkan call center untuk seluruh provinsi Jawa Barat dengan mengintegrasikan semua nomor kontak darurat layanan publik di seluruh wilayah. Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan warga mengakses nomor darurat dan kontak layanan publik di setiap kabupaten dan kota.  


Dengan berkolaborasi bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kami bertujuan untuk menyediakan titik akses satu pintu untuk semua layanan publik di Jawa Barat, sehingga masyarakat dapat dengan cepat dan efisien menjangkau layanan yang mereka butuhkan. Inisiatif ini telah merampingkan komunikasi dan meningkatkan aksesibilitas layanan penting, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan warga dan waktu respons di seluruh provinsi.  


Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.

3. Apa unexpected learning yang Anda dapatkan di tahun 2024?  


Salah satu pembelajaran tak terduga yang saya dapatkan di tahun 2024 adalah pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah (kabupaten dan kota). Melalui inisiatif seperti Jabar Digital Academy dan Hotline Jabar, saya menyadari bahwa koordinasi yang lancar di semua tingkat pemerintahan sangat penting untuk keberhasilan program transformasi digital.  


Selain itu, komunitas lokal memainkan peran penting dalam memastikan keberlanjutan program-program ini di lapangan. Sebagai contoh, dalam Program Desa Digital, agen lokal membantu mendorong pemerataan penggunaan teknologi digital dengan mengadvokasi dan membimbing komunitas mereka. Keterlibatan akar rumput ini sangat penting untuk memastikan bahwa inisiatif digital diadopsi secara luas.


Saya juga belajar bahwa teknologi digital memberdayakan individu dengan cara yang tidak saya duga sebelumnya, dan wawasan ini telah dimasukkan ke dalam penelitian akademis saya baru-baru ini. 

4. Apa perangkat teknologi atau model kebijakan yang ingin Anda eksplorasi lebih jauh di tahun 2025?   


Pada tahun 2025, saya ingin mengeksplorasi integrasi kecerdasan buatan (AI) dengan cara-cara yang mempromosikan teknologi inklusif untuk kelompok-kelompok yang terpinggirkan, terutama perempuan dengan anak-anak, penyandang disabilitas, dan masyarakat pedesaan. Seiring dengan kemajuan teknologi digital, sangat penting untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat diakses oleh semua orang, terlepas dari latar belakang atau keadaan mereka.  


Saya sangat tertarik untuk mengembangkan solusi berbasis AI yang dapat meningkatkan akses terhadap layanan, pendidikan, dan peluang ekonomi bagi kelompok-kelompok ini. Saya berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan kebijakan dan teknologi yang memprioritaskan inklusivitas, memastikan tidak ada yang tertinggal dalam transformasi digital. Hal ini penting untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendorong kesetaraan yang lebih besar di masyarakat.  

5. Apa pendapat Anda tentang AI dan bagaimana implementasi AI yang menurut Anda mampu mendorong sektor publik?   


Saya percaya bahwa AI memiliki potensi besar untuk mendorong perubahan positif di sektor publik, terutama jika diterapkan dengan fokus pada inklusivitas. AI secara signifikan dapat memberikan wawasan berbasis data dan meningkatkan efisiensi layanan publik, dan dengan demikian diharapkan dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan.


Saya juga melihat AI sebagai alat untuk menjembatani kesenjangan digital, terutama untuk populasi yang kurang terlayani. Sangat penting bahwa teknologi ini diimplementasikan dengan komitmen yang kuat terhadap inklusi digital, sehingga tidak ada yang tertinggal.  


Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.

6. Apa prioritas yang ingin Anda lakukan atau kembangkan di tahun 2025?   


Sebagai seorang akademisi di bidang kesejahteraan sosial yang juga terlibat dalam transformasi digital, prioritas saya di tahun 2025 adalah mengadvokasi dan berkontribusi dalam pengembangan kebijakan transformasi digital yang inklusif dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.  


Saya berencana untuk fokus pada pembuatan kebijakan yang tidak hanya mendorong kemajuan teknologi, tetapi juga memastikan bahwa inklusi digital dan inklusi sosial menjadi yang terdepan. Hal ini berarti memastikan bahwa kelompok-kelompok rentan-seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat pedesaan-memiliki akses yang sama terhadap alat dan layanan digital. 


Dengan mendorong kebijakan yang memprioritaskan akses yang adil dan inklusi sosial berbasis teknologi, saya berharap dapat mengoptimalkan manfaat transformasi digital, memungkinkan semua warga negara untuk berkembang di dunia yang semakin digital.  

7. Apa saran Anda untuk para inovator di sektor publik?   


Teknologi bukan hanya tentang produk yang kita kembangkan; ini tentang orang-orang yang menggunakannya. Aspek terpenting dari setiap inisiatif teknologi adalah memastikan bahwa teknologi tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan manfaatnya. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektoral sangatlah penting.  


Selain itu, perencanaan harus diselaraskan di semua tingkat pemerintahan-dari tingkat pusat, regional, hingga lokal-sehingga inisiatif digital dapat diimplementasikan secara efektif, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua warga negara, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil.

8. Siapa yang menginspirasi Anda?


Sumber inspirasi utama bagi saya adalah tokoh-tokoh pendorong inklusi sosial, terutama dalam konteks revolusi digital. Dedikasi tokoh ini untuk memberdayakan masyarakat yang kurang terlayani – sembari menavigasi kemajuan teknologi yang pesat – sangat selaras dengan pekerjaan saya dalam inklusi digital dan kesejahteraan sosial. 



Liputan ini dapat terselenggara berkat kerja sama dengan Jabar Digital Service (JDS).