Mego Pinandito pimpin ANRI, fokus percepatan digitalisasi arsip negara

Oleh Mochamad Azhar

Kepala lembaga kearsipan negara yang baru akan ditugaskan untuk mempercepat proses digitalisasi arsip nasional pemerintah.

Kepala ANRI yang baru, Mego Pinandito, akan mendorong digitalisasi arsip negara dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Foto: ANRI

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mempunyai kepala baru, Mego Pinandito, yang telah efektif bekerja sejak dilantik oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini pada 21 Januari.

 

Pinandito sebelumnya adalah Deputi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bidang Kebijakan Pembangunan.

 

ANRI adalah lembaga negara yang menyelenggarakan kebijakan nasional di bidang kearsipan, meliputi pengelolaan arsip negara, pemeliharaan arsip bersejarah, dan penyelenggaraan layanan kearsipan untuk kepentingan perencanaan pembangunan, penelitian, dan kesejahteraan masyarakat. 

 

Berlangganan buletin GovInsider di sini 

Memprioritaskan digitalisasi 

 

Melalui keterangan tertulis, Menteri Rini Widyantini menekankan tiga poin penting yang diharapkan dari kepemimpinan Pinandito. Poin itu adalah mendorong transformasi digital di bidang kearsipan, meningkatkan kemampuan arsiparis, serta meningkatkan kesadaran publik bahwa arsip sebagai aset strategis bangsa. 

 

"ANRI bukan hanya untuk mengumpulkan atau mengelola arsip, tetapi saya berharap Kepala ANRI melakukan transformasi digital untuk memodernisasi tata kelola kearsipan nasional," kata Rini Widyantini. 

 

Kepala ANRI Mego Pinandito mengatakan bahwa langkah yang akan ia lakukan pertama kali ialah meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk mengakselerasi proses digitalisasi kearsipan. Hal ini agar layanan kearsipan dapat digunakan secara optimal oleh seluruh pemangku kepentingan.   

 

"Transformasi digital kearsipan perlu didukung penguatan sumber daya manusia khususnya kemampuan digitalisasi dan penguasaan beragam teknologi," kata Pinandito dalam keterangan pers yang sama. 

 

Pinandito juga menggarisbawahi bahwa arsip yang tersimpan secara digital dapat mendukung perencanaan kebijakan dan menjadi pilar penting untuk menciptakan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berdaya saing.  

Sistem informasi kearsipan (SRIKANDI) 

 

ANRI telah mengembangkan sistem informasi kearsipan yang bernama SRIKANDI yang bertujuan menyediakan akses terhadap arsip-arsip penting yang dikelola oleh negara secara lebih cepat dan efisien.

 

Portal SRIKANDI – yang dirancang secara kolaboratif oleh ANRI, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian PANRB dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) - menghimpun lebih dari 95 juta dokumen arsip pemerintah dan telah dimanfaatkan oleh lebih 435 ribu pengguna yang berasal dari 731 instansi pemerintah di seluruh Indonesia.