Nada Haroen, Head of Product, GovTech Edu

Oleh Mochamad Azhar

Mengenal para srikandi Women in GovTech 2024

Head of Product di Tribe Sumber Daya Sekolah dan Satu Data, GovTech Edu, Nada Haroen, menjelaskan pentingnya data dan integrasi digital di dalam sistem manajemen pendidikan. Foto: GovTech Edu

1. Bagaimana anda menggunakan teknologi atau kebijakan untuk meningkatkan kehidupan warga negara? 


Sebagai Head of Product di Tribe Sumber Daya Sekolah dan Satu Data, saya memimpin pengembangan produk, termasuk produk manajemen keuangan sekolah (ARKAS) dan pengadaan sekolah (SIPLah), serta memastikan Satu Data Pendidikan dapat didukung melalui ekosistem data terpusat. 


Saya memimpin pengembangan dan peluncuran nasional ARKAS 4, yang secara signifikan mengurangi beban administratif di lebih dari 400.000 sekolah. Platform ARKAS telah menyederhanakan alur kerja pelaporan dana operasional sekolah, sehingga dapat menghemat waktu (rata-rata di atas lima jam setiap bulannya) bendahara sekolah atau guru dalam tugas administratifnya dan memungkinkan mereka untuk lebih fokus dalam meningkatkan layanan pendidikan di sekolah. 


Saya juga memimpin pengembangan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) sehingga memungkinkan untuk diakses oleh sekolah dan penyedia yang tergabung di Mitra pengelola pasar daring SIPLah. Hal ini mengakibatkan adanya kebutuhan standarisasi proses bisnis, keseragaman struktur dan jenis data dari pasar daring tersebut agar data dapat diintegrasikan dan dapat dipantau dengan transparan, mudah, kapan saja oleh Kementerian Pendidikan.  


Standarisasi proses bisnis dan struktur data ini membuat integrasi ARKAS dan SIPLah dapat dilaksanakan. Sehingga sekolah dapat menggunakan dana BOSP, berbelanja dan melaporkan penggunaan dana BOS dengan aman, nyaman, dan efisien, sehingga dapat mengalokasikan waktu lebih banyak untuk fokus pada pengajaran murid. 


Selain berkontribusi pada pengembangan produk ARKAS dan SIPLah, saya juga bertanggung jawab untuk membangun ekosistem data terpusat melalui Portal Data Kementerian Pendidikan. Melalui portal ini, kami berupaya untuk membangun fondasi menuju pemanfaatan data yang lebih efisien di ekosistem teknologi Kementerian Pendidikan. 


Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.

2. Apa project yang menurut anda paling berdampak dalam setahun terakhir? 


Integrasi ARKAS dan SIPLah (pemetaan pembelanjaan) di tahun 2024 ini membantu sekolah untuk memastikan bahwa pembelanjaan yang akan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah disetujui oleh Dinas Pendidikan.


Sebelum ada integrasi, sekolah harus mengecek secara manual untuk mengetahui apakah pembelanjaan ini sesuai dengan aturan penggunaan dana BOS dan tidak melebihi dana yang dimiliki sekolah. 


Pengisian pelaporan pun menjadi lebih mudah dan menghemat waktu, karena integrasi ini memungkinkan pengisian data secara otomatis ketika sekolah berbelanja di SIPLah. 

3. Apa unexpected learning yang anda dapatkan di tahun 2024? 


Visi dan budaya kerja yang solid telah membantu tim kami untuk fokus pada hal-hal yang fundamental dalam mengembangkan produk bagi sektor publik. Saat ditinjau kembali, apa yang telah tim kami kembangkan hingga tahun 2024 semuanya berakar pada visi pengembangan produk yang sudah ditetapkan sejak awal berdirinya GovTech Edu.


Selama kurang lebih empat tahun ini, visi tersebut membantu tim kami memahami dampak jangka panjang yang ingin dicapai. Berangkat dari kebutuhan untuk meringankan beban administrasi sekolah sambil tetap menjaga akuntabilitas dalam pengelolaan dana, visi utama kami adalah mengintegrasikan berbagai sistem dengan kualitas layanan yang tetap optimal, termasuk pada saat puncak penggunaan. 


Hal ini menjadi unexpected learning bagi saya ketika melakukan retrospeksi bahwa memiliki visi yang solid dan fokus sangat krusial untuk mendapatkan dampak yang incremental dari masa ke masa. 

4. Apa perangkat teknologi atau model kebijakan yang ingin anda eksplorasi lebih jauh di tahun 2025? 


Dalam dunia yang semakin bergantung pada data, kualitas data menjadi faktor yang sangat penting. Tanpa data yang berkualitas, analisis dan keputusan yang diambil dari data tersebut bisa merugikan.  


Oleh karena itu, penerapan Data Quality Monitoring (DQM) yang terstruktur dan diperkuat dengan regulasi, menjadi fondasi utama untuk memastikan integritas dan akurasi data. Dengan sistem DQM yang kuat, organisasi dapat menghindari masalah kualitas data dan memastikan bahwa data yang digunakan dalam proses bisnis adalah data yang dapat dipercaya dan relevan. 


Regulasi berperan sebagai landasan hukum dan standar yang memperkuat implementasi sistem dan norma dalam DQM. Regulasi yang jelas akan memberikan kerangka hukum yang mengikat bagi organisasi untuk mengelola data dengan baik. 

5. Apa pendapat anda tentang AI dan bagaimana implementasi AI yang menurut anda mampu mendorong sektor publik? 


Pengembangan AI yang baik adalah yang manfaatnya dapat diakses oleh semua orang, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi maupun geografis. Selain itu, pemanfaatan AI seharusnya menjadi alat bantu penggunanya, bukan untuk menggantikan peran atau pekerjaannya.


AI memiliki potensi untuk mengurangi pekerjaan repetitif. Salah satu contohnya adalah dalam pembuatan draft dokumen, namun untuk finalisasi dokumen tersebut tetap membutuhkan peran dari manusia untuk memastikan akuntabilitas. 


Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.

6. Apa prioritas yang ingin diri anda lakukan atau kembangkan di tahun 2025? 


Prioritas utama yang ingin saya kembangkan pada tahun 2025 adalah melakukan transformasi digital pada sistem pertukaran data. Dengan mengadopsi pendekatan data tunggal dan berbasis event-driven, diharapkan dapat mengurangi waktu tunda dalam proses pertukaran data antar departemen.


Hal ini akan meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan interoperabilitas data yang lebih seamless, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih cepat dan akurat berdasarkan informasi terkini. 

7. Apa masukan yang dapat anda berikan kepada para inovator yang bekerja di bidang sektor publik? 


Ketika membangun teknologi di sektor publik, kita perlu membangun fondasi yang kuat untuk memastikan transformasi jangka panjang. 


Menghadirkan platform teknologi yang memanusiakan manusia (humanise tech), dalam artian teknologi tersebut dapat menambah value bagi kehidupan penggunanya dan dapat memaksimalkan potensi pengguna yang sudah ada untuk menjaga keberlanjutan penggunaan teknologinya.


Sebagai contoh, platform yang kami bangun saat ini tidak dimiliki oleh para regulator atau kementerian, tapi justru oleh penggunanya.


Menjaga agar solusi/produk teknologi dapat tetap relevan dalam jangka panjang dengan memastikan proses pengembangan yang iteratif, kolaboratif, dan berpusat pada pengguna (user-centric) di setiap proses pengembangan. Pendekatan ini mengubah kualitas solusi yang ditawarkan menjadi lebih partisipatif dan kolaboratif, dengan mengikutsertakan pengguna di setiap prosesnya hingga memanfaatkan platform. 


Breaking data silo sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan atau kebijakan yang berbasis data. Saat data diintegrasi dan dianalisis secara kolektif, ia dapat memberikan insights yang lebih relevan dan komprehensif bagi pengambil keputusan di sektor publik. 

8. Siapa yang menjadi sumber inspirasi bagi anda? 


Ibu Suharti, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan adalah sosok pemimpin yang menginspirasi. Berkarir sebagai ASN dari awal, berintegritas, cerdas dan bisa menjadi pemimpin yang tegas namun mengayomi. Skill Bu Harti sebagai perempuan pemimpin di Kementerian Pendidikan memberikan warna yang segar dan terobosan pemikiran yang mendorong transformasi lebih cepat.


Pengalaman beliau di pemerintahan memberikan pembelajaran, bahwa selalu ada jalan untuk membawa perubahan dalam koridor yang sesuai. Saya merasa beruntung dapat menyaksikan langsung bagaimana Bu Harti membawa semangat transformasi ini bahkan ke kementerian dan lembaga lain untuk bersinergi.


Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin penggerak perubahan seperti beliau, teknokrat yang paham betul seluk beluk birokrasi namun up to date dengan teknologi dan dinamika zaman, sehingga mampu melihat cara cara inovatif dan kreatif untuk menggagas dan memastikan transformasi bisa terlaksana, tak hanya sekedar jargon.