Tiomaida Seviana, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kemenkes
Oleh Mochamad Azhar
Mengenal srikandi Women in GovTech 2024
Kepala Pusdatin Kemenkes, Tiomaida Seviana, berbagi tentang bagaimana memimpin proses transformasi teknologi di sektor kesehatan. Foto: Pusdatin-DTO Kemenkes
1. Bagaimana anda menggunakan teknologi atau kebijakan untuk meningkatkan kehidupan warga negara?
Saya adalah Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan. Menurut saya, penggunaan teknologi di sektor kesehatan yang didukung oleh kerangka kebijakan yang kuat merupakan kunci utama dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Pusdatin dan Digital Transformation Office (Pusdatin-DTO) telah meluncurkan sistem rekam medis elektronik (RME) yang terintegrasi dengan SATUSEHAT. Inisiatif ini memungkinkan para profesional di bidang kesehatan untuk membuat keputusan medis yang lebih akurat untuk pasien, serta menghadirkan big data kesehatan yang hampir real-time dan reliabel untuk mendukung pengembangan kebijakan kesehatan.
Pusdatin-DTO terus berupaya untuk melakukan pendampingan bagi fasilitas pelayanan kesehatan untuk terintegrasi ke dalam SATUSEHAT. Saat ini ada 32.013 dari 60.000 fasilitas pelayanan kesehatan yang telah terkoneksi SATUSEHAT.
Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk menyediakan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. Kami percaya bahwa peran industri dan inovator kesehatan juga sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Untuk memastikan ekosistem terus bertumbuh, Pusdatin-DTO sejak tahun 2021 secara rutin menyelenggarakan program-program yang dapat mendukung perkembangan industri dan inovasi kesehatan melalui pelatihan dan pembinaan seperti Regulatory Sandbox dan Health Innovation Sprint Accelerator (HISA). Setidaknya ada total 473 pelaku industri dan inovator kesehatan di Indonesia yang telah berpartisipasi.
Pusdatin-DTO juga turut terlibat aktif dalam penyusunan rancangan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan berbagai peraturan turunannya, termasuk memastikan perlindungan dan keamanan data pribadi pasien.
Meski melewati berbagai tantangan, penting bagi saya sebagai seorang pemimpin untuk memastikan berbagai inisiatif dan program berjalan secara baik, mulai dari perencanaan, pengawasan hingga evaluasi. Tidak kalah penting, memastikan visi bersama dan komunikasi antarlembaga terjaga dengan baik.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.
2. Apa project yang menurut Anda paling berdampak dalam setahun terakhir?
Setidaknya, ada tiga project yang menurut kami berdampak besar yang terjadi dalam satu tahun terakhir. Pertama, mulai November 2023, masyarakat dapat mengakses informasi resume medis pribadinya melalui SATUSEHAT Mobile. Hal ini menjadi pencapaian tersendiri bagi Pusdatin-DTO dalam mewujudkan misi Kementerian Kesehatan memudahkan pasien dalam mengakses informasi kesehatannya melalui dokumen rekam medis digital.
Kedua, diluncurkannya SatuDNA pada September 2024 yang menjadi babak baru bagi kemajuan biomedis di Indonesia dalam menghadirkan pengobatan yang lebih presisi (precision medicine) bagi masyarakat melalui pemanfaatan data berbasis genomik. SatuDNA menjadi bank data kesehatan berbasis genomik pertama di Indonesia.
Pusdatin-DTO mendukung Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan (BB Binomika) melalui program Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) terutama dalam mengembangkan infrastruktur bioinformatika yang reliabel untuk SatuDNA.
Ketiga, perluasan fungsi SATUSEHAT sebagai ekosistem terintegrasi yang mencakup hampir seluruh aspek penyelenggaraan layanan kesehatan, mulai dari interoperabilitas data RME, pembiayaan kesehatan, logistik obat dan alat kesehatan, dan lain sebagainya.
3. Apa unexpected learning yang Anda dapatkan di tahun 2024?
Salah satu pembelajaran yang paling signifikan bagi saya adalah pentingnya fleksibilitas dan adaptabilitas dalam kepemimpinan.
Tahun 2024 membawa banyak pelajaran yang tidak terduga bagi saya, terutama dalam menghadapi tantangan yang berkelanjutan pasca pandemi dan kemajuan teknologi dan digitalisasi yang begitu cepat.
Dalam kondisi yang dinamis, saya belajar bahwa fleksibilitas dalam bekerja dan mengambil keputusan merupakan hal sangat krusial. Sebagai contoh, SATUSEHAT dituntut untuk terus berkembang dan dapat diandalkan di segala situasi, termasuk dalam situasi krisis.
Hal ini harus diiringi dengan memperhatikan umpan balik yang diperoleh di lapangan. Hal ini tidak hanya berlaku pada skala organisasi, tetapi juga bagi saya sendiri untuk bekerja secara lebih efisien dan peka terhadap situasi dan kebutuhan dari seluruh pihak, baik lembaga, pengguna, maupun masyarakat secara lebih luas.
Seluruh pembelajaran ini telah membuka pandangan baru bagi saya tentang bagaimana organisasi dapat beroperasi lebih fleksibel namun tetap dalam koridor yang benar. Di sisi lain, penting juga bagaimana pemimpin harus terus beradaptasi dan sigap dalam menghadapi segala ketidakpastian.
4. Apa perangkat teknologi atau model kebijakan yang ingin Anda eksplorasi lebih jauh tahun 2025?
Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan hal yang menarik bagi saya untuk diterapkan ke dalam ekosistem SATUSEHAT, terutama untuk mendukung analisis data kesehatan secara cepat melalui otomatisasi.
Dengan memanfaatkan AI, kita dapat mengembangkan model prediktif yang dapat mendeteksi secara dini potensi wabah penyakit di masa depan, pengelolaan sumber daya kesehatan yang lebih baik, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih terpersonalisasi.
5. Apa pendapat Anda tentang AI? Bagaimana implementasi AI yang menurut Anda mampu mendorong sektor publik?
Kita perlu memahami AI dan tahu bagaimana cara menggunakannya. AI seharusnya membuat layanan kesehatan lebih efektif dan efisien untuk prediksi penyakit hingga percepatan pengobatan.
Namun, penting juga untuk dikaji tentang bagaimana hal tersebut dapat diimplementasikan secara etis. Ini termasuk bagaimana kebijakan yang dibutuhkan untuk tetap melindungi privasi dan keamanan data pribadi.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.
6. Apa prioritas yang ingin diri Anda lakukan atau kembangkan di tahun 2025?
Prioritas utama Pusdatin-DTO pada tahun 2025 adalah untuk memperluas jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang terhubung ke SATUSEHAT. Untuk itu, kami akan terus mendiseminasikan manfaat dari integrasi ini dan mendorong pemerataan akses infrastruktur pendukung yang diperlukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di daerah.
Selain itu, Pusdatin-DTO juga akan terus mengintegrasikan berbagai aplikasi sistem informasi kesehatan ke dalam ekosistem SATUSEHAT. Diharapkan data kesehatan di Indonesia akan semakin berkualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat segera terwujud.
Di sisi lain, penerapan teknologi pendukung seperti AI akan dikaji lebih mendalam, baik dari sisi kebermanfataan, risiko, maupun etika yang harus dipenuhi.
Upaya penerapan flat organization di dalam internal Pusdatin-DTO juga akan dilakukan dalam memangkas proses birokrasi yang seringkali dianggap blocker dalam melaksanakan transformasi digital.
7. Apa masukan yang dapat Anda berikan kepada para inovator yang bekerja di bidang sektor publik?
Kemenkes RI mendukung secara penuh eksistensi dan keberlanjutan ekosistem industri dan inovasi kesehatan di Indonesia. Belajar dari pandemi Covid-19, kehadiran mereka sangat membantu pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.
Saya mendorong para pelaku industri dan inovasi kesehatan untuk terus berpartisipasi dalam Regulatory Sandbox dan HISA sebagai ruang pembelajaran bagi pemerintah dan inovator dalam mengembangkan regulasi yang mendukung keberlanjutan ekosistem kesehatan.
8. Siapa yang menjadi sumber inspirasi bagi Anda?
Sumber inspirasi saya adalah pimpinan saya sendiri, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang berhasil menjawab tantangan sektor kesehatan lewat pemanfaatan teknologi. Beliau telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam menggagas transformasi digital di sektor kesehatan di Indonesia, terutama saat menghadapi krisis kesehatan.
Kebijakan-kebijakannya yang progresif dalam memajukan sistem kesehatan jadi lebih inklusif memberikan banyak pelajaran berharga bagi saya. Ini menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang visioner dalam membuat perubahan.
Dari beliau saya belajar pentingnya terus berinovasi untuk merespons kebutuhan kesehatan masyarakat. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor dan lembaga, sebuah pendekatan yang selalu saya usahakan untuk diterapkan di setiap inisiatif organisasi.
Budi Gunadi Sadikin adalah seorang "bapak transformasi digital sektor kesehatan” dan saya bangga menjadi bagian dari pencapaian tersebut.
Liputan ini dapat terselenggara berkat kerja sama dengan Pusdatin-DTO Kemenkes