GovInsider Highlights: Catatan kemajuan pemerintah digital di ASEAN

By Mochamad Azhar

GovInsider menampilkan inovasi-inovasi pemerintahan digital dari Indonesia, Malaysia Kamboja dan Laos di awal tahun 2025 di dalam kumpulan artikel berikut ini.  

Negara-negara di ASEAN mengalami perkembangan yang berarti dalam hal adopsi digitalisasi dan kerangka kerja yang lebih terukur untuk memanfaatkan teknologi digital di sektor publik. Foto: Canva

Di awal tahun 2025 ini, tren pemerintah digital di kawasan Asia Tenggara mengalami kemajuan yang semakin pesat, ditandai dengan meningkatnya adopsi digitalisasi di berbagai layanan pemerintah serta kerangka kebiijakan yang lebih maju untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien dan efektif. 


GovInsider memotret berbagai kemajuan negara-negara anggota ASEAN ini dalam GovInsider Highlights berikut ini: 


Berlangganan bulletin GovInsider di sini

1. Dewan Ekonomi Nasional: Pemerintah digital efisienkan anggaran negara 


Salah satu tantangan yang paling besar dalam mengelola perekonomian Indonesia adalah akurasi dalam hal alokasi anggaran belanja pemerintah, terutama dalam hal kebijakan subsidi.


"Banyak temuan yang muncul menunjukkan bahwa subsidi kita tidak tepat sasaran, contohnya subsidi bahan bakar minyak di mana hampir 30 persen salah sasaran," kata Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Muhamad Chatib Basri, seraya menekankan bahwa sistem pemerintah digital adalah solusi untuk tata kelola anggaran yang efisien. 


Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Muhamad Chatib Basri, membagikan pandangan lembaganya tentang bagaimana meningkatkan efisiensi anggaran negara lewat sistem pemerintah digital. Foto: GovInsider 

Klik foto untuk membaca>>


2. Bagaimana Jabatan Digital Negara mendorong transformasi digital Malaysia 


Malaysia sedang mewujudkan ambisinya menjadi bangsa digital dengan merangkul digitalisasi dan AI sebagai pendorong utama ekonomi dan pelayanan publik.

  

Direktur Jenderal Jabatan Digital Negara (JDN) Kementerian Digital Malaysia, YBhg. Datuk Ts. Dr. Fazidah binti Abu Bakar mengatakan, sebagai lembaga yang memimpin transformasi sektor publik di Malaysia, JDN bertugas untuk memastikan bahwa langkah-langkah strategis negara dalam mendorong digitalisasi dan adopsi teknologi berjalan pada jalurnya.  


Direktur Jenderal Jabatan Digital Negara (JDN) Kementerian Digital Malaysia, YBhg. Datuk Ts. Dr. Fazidah binti Abu Bakar, berbagi tentang bagaimana organisasinya mendukung ambisi Malaysia untuk menjadi bangsa digital. Foto: GovInsider 

Klik foto untuk membaca >>

3. Bank sentral Kamboja gabung Konektivitas Pembayaran Regional ASEAN 


Bank sentral Kamboja, National Bank of Cambodia (NBC), kini menjadi anggota kesembilan dari inisiatif Regional Payment Connectivity (RPC).


"Berpartisipasi dalam inisiatif RPC akan mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan membangun sistem pembayaran yang lebih saling terhubung di ASEAN," kata Gubernur NBC, H.E. Dr. Chea Serey, dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh sembilan bank sentral.   


Bank Nasional Kamboja bergabung dengan inisiatif sembilan negara anggota ASEAN yang memperkuat integrasi keuangan regional Asia Tenggara dengan mendorong penggunaan pembayaran kode QR lintas batas dan sistem pembayaran cepat. Foto: Canva 

Klik foto untuk membaca >>

4. Digitalisasi di Laos: Dari SIM digital hingga pinjam buku pelajaran 


Untuk mengatasi kendala layanan publik yang terfragmentasi, Pusat Pemerintahan Digital Laos mengembangkan aplikasi Gov-X untuk menciptakan platform digital terpadu dalam mengakses layanan publik, mulai dari layanan kesehatan dan pendidikan hingga transportasi dan perdagangan.   


Wakil Direktur Jenderal pada Pusat Pemerintahan Digital, Kementerian Teknologi dan Komunikasi Republik Demokratik Rakyat Laos, Vannapha Phommathansy, berbagi tentang bagaimana platform Gov-X telah meningkatkan kualitas layanan pemerintah di acara Festival of Innovation 2025 GovInsider. Foto: GovInsider

Klik foto untuk membaca >>