Jakarta Smart City tingkatkan riset dan talenta digital untuk mendorong ambisi kota pintar global

By Mochamad Azhar

Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City memaparkan visi organisasinya untuk mendukung Jakarta menjadi kota pintar berskala global dengan bantuan teknologi dan sumber daya manusia.

Yudhistira Nugraha, Kepala Jakarta Smart, berbicara tentang bagaimana mewujudkan visi Jakarta menjadi kota pintar kelas dunia melalui peningkatan kapasitas talenta digital. Sumber: Jakarta Smart City

“Kami telah mengembangkan ekosistem ekonomi digital, menjalankan kebijakan berbasis data, hingga menyediakan platform layanan publik terintegrasi JAKI (Jakarta Kini). Inisiasi-inisiasi lebih lanjut akan dikembangkan dengan fokus pada riset dan peningkatan kapasitas talenta digital," kata Yudhistira Nugraha, Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City (JSC).

 

Berbicara pada acara Jakarta Smart City Forum yang diselenggarakan di Jakarta 14 November 2023, Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha, memaparkan berbagai inovasi yang sudah diterapkan dan rencana-rencana masa depan untuk mendukung visi Jakarta sebagai kota pintar dunia.

Talenta digital jadi faktor kunci

 

Yudhistira menegaskan, talenta yang terampil memanfaatkan teknologi akan menjadi faktor penentu transformasi Jakarta menjadi kota pintar kelas dunia. 

“Karena pendekatan teknologi saja tidak cukup. Bagi kami, kota pintar adalah teknologi ditambah people.”

 

“Jika kita bicara tentang India, maka kita bicara tentang programmer kelas dunia, lalu Korea Selatan juga terkenal mencetak developer-developer game yang diakui. Kami ingin Jakarta menjadi kota pencetak data scientist kelas dunia,” kata Yudhistira.

 

JSC juga bekerja sama dengan industri untuk menyusun metode pembelajaran talenta digital yang sesuai dengan kebutuhan industri. Proses upskilling tenaga kerja produktif ditargetkan pada sektor ekonomi yang menjadi penopang Jakarta yaitu sektor jasa dan perdagangan.

 

Program-program talenta digital di JSC juga turut melibatkan akademisi, para inovator teknologi, sektor swasta serta perwakilan dari kota-kota pintar lainnya di Indonesia. “Kami sangat terbuka dengan kolaborasi dan kami amat senang apabila program kami direplikasi di kota-kota lainnya di Indonesia.” 

Inisiatif talenta digital terkemuka

 

JSC mendorong kapasitas talenta digital melalui program Data Science Trainee dan JSC Goes to School. Program Data Science Trainee diikuti oleh para mahasiswa dan penggiat teknologi informasi untuk mencari solusi atas masalah-masalah urban.

 

Lewat Data Science Trainee, para peserta dibimbing untuk menentukan problem statement, melakukan eksplorasi data, hingga menerapkan model statistik dan machine learning sederhana. Diluncurkan sejak 2020, program Data Science Trainee kini telah memasuki batch ke-7.

 

Program Data Science ini menjadi unggulan JSC sebagai wadah untuk mencetak data scientist yang andal dan bisa diserap oleh industri.

Program Data Science Trainee memberikan kesempatan kepada para mahasiswa dan penggiat teknologi untuk mencari solusi masalah urban dengan pendekatan berbasis data. Sumber: Jakarta Smart City
 

Salah satu solusi yang didemonstrasikan oleh peserta Data Science Trainee di dalam sesi dan mendapat penghargaan dari JSC adalah bagaimana agar fitur “Laporan Warga” di aplikasi JAKI menjadi lebih terkategorisasi berdasarkan algoritma teks yang efisien. Solusi ini akan memudahkan warga mendapatkan layanan yang lebih cepat dan akurat.

 

JSC juga mengadakan program JSC Goes to School dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan pengetahuan kepada para pelajar tentang bagaimana teknologi dapat memecahkan masalah. Beberapa roadshow menunjukkan para pelajar ini mampu berpikir kritis dan sistematis serta menawarkan solusi, misalnya pada masalah penanganan sampah dan kualitas lingkungan.

 

“Kami membidik talenta-talenta digital sejak usia dini, dari mahasiswa hingga pelajar sekolah karena generasi ini akan menjadi pemimpin pada era Indonesia Emas 2045,” ungkap Yudhistira.

Enam visi kota pintar global

 

Yudhistira mengatakan bahwa ada enam visi kota pintar global yang disiapkan oleh Badan Perencanaan Daerah DKI Jakarta, yang mencakup tujuan ekonomi dan kelayakan huni.

 

Jakarta akan berinvestasi pada perusahaan rintisan digital serta penelitian dan inovasi untuk mendorong upaya ekonomi digital dan kota pintar.


Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan menyediakan informasi mengenai layanan kesehatan untuk meningkatkan kelayakan huni kota.

 

Badan ini juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI untuk menggunakan sensor yang dapat memberikan informasi kesehatan udara secara real-time dan meningkatkan sistem peringatan dini banjir. 

 

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menyediakan layanan informasi multibahasa untuk meningkatkan daya tarik kota sebagai tujuan wisata.

 

Terakhir, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bekerja sama dengan pemerintah pusat dan kota-kota penyangga untuk meningkatkan konektivitas antar dan intra kota. 

 

“Semua langkah untuk mewujudkan Jakarta sebagai global smart city yang dilakukan oleh JSC dilakukan secara partisipatif dan kolaboratif dengan melibatkan aspek kelestarian lingkungan,” pungkas Yudhistira.