Menteri Digital Malaysia, Fahmi bin Mohamed Fadzil: kami siap menjadi macan digital Asia
By Yogesh Hirdaramani
Pada AWS Public Sector Day Malaysia yang diadakan di bulan Agustus, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia menyampaikan bahwa komputasi awan telah menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan digital Malaysia.
Pada Amazon Web Services (AWS) Public Sector Day Malaysia, Fahmi bin Mohamed Fadzil, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, menyampaikan bahwa komputasi awan akan menjadi faktor penting untuk mendukung pertumbuhan digital Malaysia. Gambar: GovInsider
"Malaysia dengan cepat mendekati 'dekade emas digital' dan menjadi macan digital Asia," kata Fahmi bin Mohamed Fadzil, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, dalam pidato pembuka di Amazon Web Services (AWS) Public Sector Day Malaysia.
Dalam pidatonya, ia menyoroti bahwa ekonomi digital negara ini berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuannya, yaitu menyumbang lebih dari seperempat produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2025. Dia mencatat bahwa penyedia komputasi awan AWS sebelumnya telah mengumumkan investasi sebesar US$6 miliar di negara ini hingga tahun 2037, investasi teknologi internasional terbesar hingga saat ini.
"Dampak yang baik pada ekonomi digital kami yang sedang berkembang merupakan hasil dari investasi AWS, karena perusahaan-perusahaan di kawasan ini setuju untuk berinvestasi di Malaysia dan menyediakan layanan tambahan," kata Fahmi.
Sekarang, negara ini "menggandakan" upaya untuk menarik investasi di bidang-bidang yang sedang berkembang seperti kecerdasan buatan (AI) dan analisa big data, dan investasi semacam itu akan sangat penting untuk mempercepat visi negara ini untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi dan pemimpin dalam ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2030.
Digitalisasi sektor publik merupakan pendorong yang penting
Digitalisasi yang dapat meningkatkan efisiensi pemberian layanan publik akan menjadi faktor pendukung penting untuk rencana ambisius ini, ujarnya.
Dia menyoroti bahwa model cloud hibrida Pemerintah, MyGovCloud, menggabungkan cloud pribadi pemerintah, Pusat Data Sektor Publik, dengan lingkungan komputasi awan publik yang dihosting oleh AWS, Google Cloud, Microsoft Azure, dan TM Cloud Alpha.
Perjanjian kerangka kerja cloud ini akan membantu "mempercepat adopsi cloud di sektor publik dan membantu lembaga-lembaga untuk menghemat biaya, meningkatkan keterampilan digital, mendorong inovasi, dan mendigitalkan layanan pemerintah untuk warga negara melalui model pengadaan yang efisien," jelasnya.
Instansi dapat menyimpan data dan aplikasi yang lebih sensitif di dalam negeri, sementara aplikasi yang tidak terlalu sensitif dapat dijalankan di cloud publik. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi instansi untuk memanfaatkan analitik mutakhir dan alat pembelajaran mesin (machine learning) yang tersedia di platform cloud publik, kata Eric Conrad, Direktur Pelaksana Regional AWS untuk Sektor Publik.
Dalam acara tersebut, para pemimpin dari RTM Klik, bagian digital dari stasiun penyiaran publik Malaysia, berbagi bahwa migrasi ke cloud memungkinkan mereka untuk menyediakan layanan media kepada pengguna akhir secara langsung melalui Internet dengan lancar dan hemat biaya.
Atas upaya digitalisasi yang mereka lakukan, RTM Klik memenangkan Excellence Award for OTT Application dan Innovation Award for News Digital Archive di Asia-Pacific Broadcasting Awards pada bulan Juni 2023.
Pada acara tersebut, AWS mengumumkan peluncuran AWS Malaysia Public Sector Quick-start, yang memungkinkan pegawai negeri sipil untuk mengakses pelatihan dan sertifikasi gratis, mengembangkan proyek cloud percontohan, dan membuat lingkungan sandbox untuk pembelajaran. Program quick-start ini juga dapat membantu instansi dalam upaya migrasi cloud.
Pemimpin regional dalam ekonomi digital
Seiring dengan ekonomi digital yang terus bertumbuh, Malaysia juga membidik untuk mengambil peran kepemimpinan aktif di kawasan ini. Untuk mencapai aspirasinya, negara ini perlu membina "tenaga kerja digital yang kuat yang dilengkapi dengan keterampilan terkini", kata Fahmi.
Pada bulan Januari, Malaysia menandatangani perjanjian dengan Singapura untuk berkolaborasi dalam perlindungan data pribadi, melalui pertukaran pengetahuan dan berbagi praktik terbaik untuk kebijakan perlindungan data, program peningkatan kapasitas, dan mekanisme untuk memfasilitasi aliran data lintas batas.
Fahmi mengatakan bahwa Malaysia saat ini sedang meninjau Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi untuk memastikan bahwa undang-undang tersebut tetap mutakhir untuk memenuhi tantangan yang muncul.
Malaysia juga sedang menyusun rancangan undang-undang keamanan siber untuk meningkatkan kemampuan keamanan siber negara tersebut. Hal ini akan diperlukan seiring dengan meningkatnya frekuensi dan kompleksitas ancaman siber, katanya.
Pemerintah juga mempertimbangkan untuk menjadikan Malaysia sebagai pusat investasi pusat data yang berkelanjutan dan tangguh.
Dalam acara tersebut, Conrad menyampaikan bahwa AWS akan mendirikan wilayah infrastruktur komputasi awan AWS di Malaysia, yang memungkinkan lembaga pemerintah dan bisnis memiliki akses lebih cepat ke lebih dari 200 layanan awan.
Hal ini juga akan memungkinkan lembaga-lembaga tersebut untuk menjalankan aplikasi dan menyimpan data pemerintah dengan aman di dalam perbatasan Malaysia.
Artikel ini telah diterbitkan dalam Bahasa Inggris pada laman ini.