Apa yang front door digital NUHS dapat memberitahu kita tentang masa depan kesehatan populasi

Klaster kesehatan regional di Singapura sedang mengembangkan chatbot percakapan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien dan mengurangi beban kerja rumah sakit. Amazon Web Services mendalami platform kecerdasan buatan yang mendorong inovasi kesehatan di National University Health System (NUHS) ke level baru dan layanan cloud yang mempercepat layanan kesehatan.

Ketika seorang pasien sedang tergesa-gesa ke klinik di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, sekarang dapat mengirim pesan ke chatbot percakapan OneNUHS untuk menanyakan arah.

Chatbot tidak hanya akan menunjukkannya ke arah yang benar, tetapi juga dapat menanggapi keadaan pasien dengan tepat, membantunya meminta laporan medis dengan nyaman, dan menjawab pertanyaan apa pun yang dimiliki. Ketika pasien kembali ke rumah, dia dapat menggunakan chatbot untuk menanyakan lebih lanjut tentang kondisinya, dan bahkan memulai obrolan yang menjaga privasi dengan spesialisnya jika diperlukan.

Pada AWS Public Sector Summit 2022 baru-baru ini, A/Prof Ngiam Kee Yuan, Group Chief Technology Officer dari National University Health System membagikan pandangannya tentang chatbot OneNUHS yang akan dibuat di Amazon Lex, sebuah layanan yang dapat menerapkan percakapan AI di semua saluran.

Selain memberikan jawaban kepada pasien atas pertanyaan mengenai masalah seperti keuangan, navigasi, dan laporan medis, chatbot diharapkan akan memainkan peran penting dalam mengelola kondisi kronis pada skala populasi untuk NUHS, kata Dr Ngiam.

Sebagai bagian dari strategi kesehatan baru penduduk Singapura, Healthier SG, klaster kesehatan Singapura akan bertanggung jawab untuk mengelola kesehatan penduduk per wilayah, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada tahun 2022. Artinya, NUHS akan bertanggung jawab untuk mengawasi kesehatan sekitar 1,2 juta warga di bagian barat Singapura, kata Dr Ngiam.

Front door digital NUHS

Pentingnya mengelola kesehatan masyarakat tidak pernah lebih nyata daripada selama Covid-19. Pengamatan yang dilakukan di klinik mengenai masing-masing pasien mengalir ke pembuatan kebijakan, dan digunakan untuk memperbarui proses dan prosedur operasi standar, yang kemudian dikomunikasikan kepada pasien.

Pasien Covid dapat menyerahkan hasil tes dari rumah mereka, memungkinkan lembaga kesehatan memantau penyebaran Covid-19 tanpa membuat rumah sakit dan klinik kewalahan. Ketika pasien dapat mengelola kesehatannya di rumah, sistem perawatan kesehatan dapat mengelola lebih banyak pasien sekaligus menurunkan biaya.

Dengan chatbot OneNUHS, pasien dapat mengirimkan tanda-tanda vital mereka seperti kadar gula darah dan denyut nadi untuk dipantau oleh tim perawatan mereka. Tim perawatan juga dapat memilih untuk mengirimkan dorongan berdasarkan bacaan. Artinya, jika pasien menunjukkan pembacaan yang tidak normal, tim perawatan dapat menyarankan pasien untuk mengunjungi dokter.

Chatbot ada di dalam aplikasi OneNUHS milik NUHS, aplikasi seluler yang menyediakan layanan telehealth kepada pasien seperti konsultasi video dan layanan seperti membuat janji temu, membayar tagihan, dan meminta laporan medis. Aplikasi ini menggunakan layanan AWS seperti AWS Lambda dan Amazon DynamoDB untuk layanan aplikasi, yang memungkinkan aplikasi menaikkan dan menurunkan skala untuk memenuhi berbagai permintaan, tulis AWS.

Ketika pasien berkomunikasi dengan chatbot OneNUHS, platform kecerdasan buatan backend, ENDEAVOR AI, memproses data secara terus menerus dan membantu tim perawatan menghasilkan intervensi potensial, kata Dr Ngiam kepada GovInsider. Pada tahun 2022, The Straits Times juga melaporkan bahwa ENDEAVOR AI digunakan untuk mengoptimalkan kapasitas tempat tidur dan penempatan tenaga kerja.

Iterasi WhatsApp dari chatbot saat ini masih dalam tahap percobaan, kata Dr Ngiam. Sangat penting untuk menaruh chatbot di WhatsApp karena tim NUHS ingin membuat chatbot dapat diakses oleh warga lanjut usia, yang mungkin melihat bahwa mengunduh dan menavigasi aplikasi sebagai tantangan.

“Secara aspiratif, kami ingin membangun chatbot percakapan di AWS,” kata Dr Ngiam dalam presentasinya. Ini akan memungkinkan chatbot untuk menanggapi secara empati perasaan yang diungkapkan oleh pasien.

Data berkelanjutan untuk perawatan berkelanjutan

Namun sebelum ‘front door digital’ seperti itu disiapkan untuk meningkatkan keterlibatan pasien, lembaga perlu memodernisasi layanan mereka melalui platform data modern yang hemat biaya. 

Pertama, data perlu dipindahkan ke cloud sehingga organisasi-organisasi kesehatan dapat memanfaatkan teknologi baru dan yang akan datang seperti kecerdasan buatan dan mendapatkan keuntungan dari penghematan biaya. Selain mengaktifkan fungsi chatbot, ini dapat memungkinkan organisasi-organisasi kesehatan untuk mendapat wawasan lebih jauh dan bergerak menuju tujuan akhir seperti meningkatkan strategi kesehatan populasi dan kesehatan presisi.

Di Inggris, National Health Service (NHS) Digital memanfaatkan platform AWS-nya untuk membangun, menyusun skala, dan menerapkan produk baru dengan kecepatan sangat tinggi selama Covid-19, kata Sarah Wilkinson, Chief Executive Officer di AWS Public Sector Summit 2021.

Wilkinson menyoroti bahwa AWS HealthLake mendukung NHS dalam mengelola data lebih dari 53 juta individu dengan aman, membangun infrastruktur digital yang diperlukan untuk mendukung perluasan fasilitas pengujian, dan mengidentifikasi pihak yang rentan secara klinis selama pandemi.

Jaringan kesehatan yang berbasis di Massachusetts, Tufts Medicine (sebelumnya Wellforce), mengumumkan pada tahun 2021 bahwa mereka memigrasikan seluruh ekosistem layanan kesehatan digitalnya ke AWS. Ini akan membantu mereka beralih dari "sistem yang ketinggalan zaman, tidak dapat dioperasikan" ke sistem di mana data dapat diintegrasikan dan dianalisis dengan mulus di seluruh aplikasi, catatan kesehatan elektronik, database, dan teknologi yang dapat dikenakan dengan mulus, tulis AWS. Ini juga akan memungkinkannya memanfaatkan AI untuk meningkatkan hasil pasien.

Memajukan kedokteran presisi dan genomik

Pada akhirnya, teknologi cloud dapat memajukan kemampuan penelitian dan pengembangan di bidang yang sedang berkembang seperti perawatan kesehatan presisi dan genomik. Misalnya, Genomics England beralih ke Lifebit CloudOS untuk menghitung kumpulan data genomik dalam jumlah besar secara aman dalam hitungan detik selama pandemi Covid-19.

Apa yang membuat Lifebit menonjol dari model penelitian genomik lama adalah kemampuannya untuk membawa mesin komputasi dan analitiknya ke data itu sendiri, berkat Amazon Elastic Compute Cloud (EC2), tulis AWS. Kemampuan cloud yang sangat bisa diskalakan memungkinkan Lifebit bekerja pada kumpulan data yang melebihi dari 100 petabyte data tersimpan.

Solusi cloud seperti Amazon Omics telah membantu organisasi genomik lainnya mempercepat penerjemahan data pengurutan mentah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan aman, sekaligus dapat menaikkan skala dengan cepat untuk menyesuaikan dengan penelitian genomik data dalam jumlah besar.

Pertukaran data yang aman dan lancar di seluruh database layanan kesehatan dan platform-platform yang melibatkan pasien akan sangat penting bagi AI untuk meningkatkan hasil kesehatan. Pada gilirannya, ini dapat membuka jalan bagi perawatan kesehatan yang dipersonalisasi dan peluang perawatan kesehatan yang muncul di bidang-bidang seperti genomik.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana layanan cloud AWS mendorong masa depan kesehatan di seluruh kecerdasan buatan, kesehatan populasi, kedokteran presisi, dan genomik, unduh e-Book ini untuk mengetahui bagaimana beberapa pelanggan AWS menggunakan cloud untuk berinovasi dan mengubah cara mereka bekerja.