Syarifatul Ulya, Product Manager, Jabar Digital Service

Oleh Mochamad Azhar

Mengenal srikandi Women in GovTech 2025.

Syarifatul Ulya, Product Manager, Jabar Digital Service, membagikan pengalamannya. Foto: Jabar Digital Service.

1. Bagaimana cara Anda memastikan bahwa teknologi dan kebijakan benar-benar inklusif?  


Bagi saya, inklusif bukan sekadar checklist. Ini adalah cara pandang yang harus hidup dalam setiap tahapan pengembangan teknologi dan kebijakan. Sebelum bicara soal “bagaimana”, saya selalu mulai dari memastikan seluruh tim punya definisi yang sama tentang inklusif.


Inklusif bukan hanya mendesain untuk mayoritas, tapi memastikan setiap orang dengan segala latar belakang, keterbatasan, dan konteks penggunaan yang berbeda, benar-benar bisa merasakan manfaat produk yang kami kembangkan.


Prinsip inklusivitas harus diterapkan dari awal sampai akhir, mulai dari discovery, development, hingga delivery.


Pada tahap discovery, saya memastikan riset kami tidak bias dan melibatkan berbagai segmen user archetype, termasuk pengguna dengan disabilitas. Ini penting agar masukan yang kami dapatkan mewakili kebutuhan pengguna yang beragam.  


Masuk ke development, saya mendorong tim mematuhi standar inklusivitas seperti WCAG. Bagi saya, compliance bukan sekadar kewajiban, tapi komitmen moral. Requirement teknis – mulai dari kontras warna, navigasi keyboard, struktur konten, hingga alternatif teks – harus terpenuhi.  


Kami juga memastikan produk dapat diakses dalam berbagai kondisi perangkat dan kualitas jaringan, termasuk daerah dengan sinyal tidak stabil.  


Pada tahap delivery, tim implementasi kami minta untuk menyiapkan strategi distribusi dan adopsi yang menyentuh berbagai kelompok, termasuk masyarakat di daerah terpencil dan penyandang disabilitas.  


Terakhir, inklusivitas harus dievaluasi secara berkelanjutan melalui pengecekan rutin apakah produk masih memenuhi standar WCAG dan apakah ada kebutuhan baru di lapangan.   


Jadi, inklusif bagi saya adalah komitmen end-to-end. Dari cara kami mendefinisikan masalah, membangun solusi, menguji, merilis, hingga memastikan produk tersebut benar-benar sampai dan bermanfaat bagi semua.

2. Dalam perjalanan karier Anda, ceritakan momen yang pernah Anda alami ketika teknologi atau kebijakan berhasil mengubah kehidupan warga menjadi lebih baik?  


Momen pertama terjadi di masa pandemi Covid-19. Saya terlibat dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Laboratorium untuk mempercepat proses pengujian swab di berbagai laboratorium di Jawa Barat.


Melalui sistem ini, alur kerja yang sebelumnya manual mulai berubah menjadi digital, terstruktur, dan jauh lebih cepat. Hasil pemeriksaan pun langsung terhubung ke sistem pusat.  


Dampaknya: lebih dari 80 laboratorium terbantu dan lebih dari 20 ribu warga dapat melakukan swab serta menerima hasilnya tanpa menunggu lama. Ada rasa yang berbeda ketika tahu produk yang kamu bangun benar-benar membantu orang di salah satu masa paling genting.  


Momen kedua datang dari perjalanan saya di Portal Jabarprov.go.id. Portal ini dikembangkan agar masyarakat mengakses informasi publik secara lebih mudah, terintegrasi, dan inklusif. Per November 2025, portal ini sudah mencapai nilai CSAT 80 persen.  


Yang paling membuat saya merasa 'ini benar-benar berarti' adalah sesi user testing dengan penyandang disabilitas. Mendengar langsung bagaimana mereka merasa terharu karena bisa mengakses informasi publik dengan mudah rasanya luar biasa.  


Dua pengalaman ini selalu mengingatkan saya bahwa teknologi yang baik bukan hanya soal fitur atau efisiensi birokrasi, tetapi soal bagaimana ia menghadirkan perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat berdasarkan user centered design.

3. Apa proyek paling berdampak yang Anda kerjakan tahun ini dalam upaya membangun kepercayaan serta memenuhi kebutuhan publik?  


Salah satu proyek paling berdampak adalah Jabar Site, sebuah website builder yang terintegrasi dengan Portal Jabarprov.go.id. Selama bertahun-tahun, setiap dinas diwajibkan memiliki website sendiri, tetapi tidak semua memiliki sumber daya yang cukup. Banyak website error, sulit diakses, atau tidak ter-update sehingga informasi publik tidak tersampaikan dengan baik. 


Kami bertanya: bagaimana jika pemerintah daerah memiliki satu platform yang terstandar, mudah digunakan, hemat biaya, dan bisa dioperasikan oleh siapa pun?


Dari situlah Jabar Site lahir. Tahun ini, lebih dari 40 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai beralih menggunakan Jabar Site, dan 26 di antaranya sudah publish. Anggaran daerah dapat dihemat hingga ratusan juta rupiah. 


Yang membuat saya bangga adalah bagaimana Jabar Site meningkatkan kualitas akses informasi publik. Dengan desain interface dan information architecture yang distandardisasi, masyarakat bisa mengakses informasi dengan lebih mudah dan konsisten.


Integrasinya dengan Portal Jabarprov.go.id membuat data yang sebelumnya tersebar kini terhubung dengan baik. 

  

Bagi saya, Jabar Site adalah bukti bahwa inovasi yang tepat sasaran bisa membantu pemerintah bekerja lebih efektif, menghemat sumber daya, dan menghadirkan pengalaman layanan publik yang lebih baik bagi warga Jawa Barat. 

4. Apa pelajaran penting yang Anda dapatkan tahun ini dari projek-projek Anda? 


Pelajaran paling penting adalah bagaimana menjadi enabler yang mampu menjembatani dua kebutuhan yang sering kali berbeda arah: apa yang diinginkan pimpinan atau stakeholder, dan apa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.


Dengan metode agile, pola komunikasi yang terbuka, serta stakeholder management yang sehat, titik tengah antara kepentingan strategis pemerintah dan kebutuhan riil masyarakat bisa ditemukan.


Melibatkan warga dalam proses desain dan pengembangan terbukti sangat membantu memvalidasi keputusan dan membuat solusi lebih grounded. Saya juga semakin yakin bahwa tidak ada produk yang benar-benar berdampak tanpa dukungan tim yang kuat. Kolaborasi, saling percaya, dan kemauan untuk bertumbuh bersama menjadi fondasi yang membuat proses lebih ringan. 


Keberhasilan sebuah produk bukan hanya tentang strategi atau teknologi, tetapi tentang tim yang kompak dan memiliki visi yang sama.


Berlangganan bulletin GovInsider di sini. 

5. Bagaimana AI dapat meningkatkan layanan pemerintah menjadi lebih inklusif dan dapat dipercaya?  


AI memiliki potensi besar untuk membuat layanan pemerintah jauh lebih inklusif dan dapat dipercaya. Salah satu kekuatan utama AI adalah kemampuannya untuk menyederhanakan akses. Penggunaan chatbot berbasis AI melalui WhatsApp atau kanal populer lainnya membuat masyarakat tidak perlu membuka portal atau datang ke kantor layanan.


AI juga membuka peluang untuk meningkatkan aksesibilitas, misalnya membantu mengevaluasi apakah suatu produk digital sudah sesuai dengan standar WCAG. Proses yang biasanya membutuhkan waktu dan keahlian khusus kini dapat otomatis dianalisis oleh sistem. Ini memastikan produk pemerintah lebih ramah terhadap penyandang disabilitas. 


AI juga membuat layanan lebih dapat dipercaya. Automasi dan analisis data memungkinkan layanan yang lebih konsisten, transparan, dan minim bias. AI dapat membantu mendeteksi anomali, memberikan insight objektif, dan memastikan keputusan diambil dengan data yang jelas. 


Saya melihat AI sebagai enabler yang membuat layanan pemerintah lebih cepat, lebih adil, dan lebih mudah dijangkau oleh semua. 

6. Bagaimana Anda mempersiapkan diri menghadapi gelombang perubahan? Keterampilan, pendekatan, atau teknologi baru apa yang paling Anda nantikan tahun depan? 


Cara terbaik menghadapi gelombang perubahan adalah menjaga growth mindset dan menjadi long-life learner. Dunia teknologi bergerak cepat, kebijakan publik terus berkembang, dan kunci bertahan bukan hanya kemampuan teknis, tetapi sikap untuk terbuka, ingin tahu, dan tidak takut mencoba pendekatan baru.


Saya berusaha tidak hanya reaktif, tetapi proaktif: membaca tren, belajar dari komunitas, dan mengevaluasi proses kerja saya sendiri. Tahun depan, saya menantikan AI Assistive Tools untuk Government Product Development—mulai dari evaluasi accessibility otomatis, generative design untuk wireframe dan prototyping, hingga AI untuk analisis user feedback dalam skala besar.


Saya juga sangat tertarik memperdalam data-driven policymaking, khususnya bagaimana data dan machine learning membantu pemerintah membuat keputusan yang lebih cepat, objektif, dan berbasis kebutuhan masyarakat. 


Bagi saya, perubahan bukan sesuatu yang harus ditakuti, tetapi kesempatan untuk bertumbuh. 

7. Apa saran yang ingin Anda berikan kepada para inovator yang ingin membangun karir di bidang layanan publik?  


Saran saya adalah memiliki growth mindset dan empati yang tinggi. Inovasi harus berjalan beriringan dengan regulasi, sehingga sensitivitas terhadap kebijakan sangat penting. Dan yang paling krusial, siapkan mental yang kuat. Dinamika di sektor publik sangat cepat berubah, dan hanya mereka yang tangguh, adaptif, dan mau terus belajar yang bisa membawa dampak nyata. 

8. Siapa yang menjadi inspirasi Anda dalam mengembangkan layanan publik yang inklusif dan tepercaya? 


Inspirasi saya datang dari kolega, mentor, dan rekan diskusi yang memberikan insight baru. Saya juga banyak terinspirasi para aktivis di bidang inklusivitas yang memperjuangkan akses lebih adil. 

  

Namun inspirasi terbesar tetap masyarakat itu sendiri. Keluhan mereka tentang sulitnya mengakses layanan publik selalu menjadi pengingat mengapa pekerjaan ini penting. Suara dan pengalaman penyandang disabilitas membuat saya terdorong untuk memastikan setiap produk memiliki akses yang setara.

9. Apabila Lembaga Anda mempunyai anggaran tak terbatas, apa proyek impian yang ingin Anda kerjakan?  


Proyek impian saya adalah membangun Portal Jawa Barat dengan kemampuan global search sebagai pintu masuk untuk seluruh informasi dan layanan publik di Jawa Barat. Portal ini sepenuhnya compliance dengan WCAG dan tidak hanya menyediakan informasi, tetapi juga transaksi berbagai layanan publik di satu tempat.


Saya membayangkan portal yang informatif sekaligus interaktif, menjadi kanal sosial, ruang layanan terpadu, hingga platform e-commerce untuk produk BUMDes.


Saya membayangkan portal yang bukan hanya informatif, tapi juga interaktif. Menjadi kanal sosial bagi masyarakat, ruang layanan terpadu, hingga platform e-commerce yang bisa membantu penjualan produk-produk BUMDes di seluruh Jawa Barat. Untuk mewujudkan ini tidak hanya butuh anggaran besar, tetapi juga dukungan penuh dari pemerintah agar integrasi lintas dinas dan lintas sistem bisa benar-benar terlaksana. 

10. Apa yang menarik perhatian Anda di luar sektor teknologi?  


Regulasi. Seiring teknologi berkembang cepat, regulasi harus mampu beradaptasi. Saya selalu melihat bagaimana regulasi bukan hanya membatasi, tetapi membentuk ruang aman bagi inovasi untuk tumbuh. Menarik melihat bagaimana dua dunia ini saling mempengaruhi dan harus bergerak bersama agar teknologi dapat memberikan dampak berkelanjutan.