GovInsider Highlights 2024: Pemerintahan digital di ASEAN makin moncer

Oleh Mochamad Azhar

Negara-negara di ASEAN semakin memacu sistem pemerintahan digitalnya untuk mendorong pelayanan publik yang lebih baik dan berdampak. GovInsider menampilkan inovasi-inovasi pemerintahan digital dari Indonesia, Singapura, Malaysia dan Filipina sepanjang tahun 2024 di dalam kumpulan artikel berikut ini. 

Negara-negara ASEAN berlomba-lomba mendorong inovasi di bidang pemerintahan digital untuk meningkatkan layanan publiknya. Foto: Canva

Pada tahun 2024, tren pemerintahan digital global semakin berkembang dengan adopsi teknologi-teknologi baru dan cara-cara kerja baru yang inovatif dalam menghadirkan layanan publik yang lebih berkualitas dan fokus pada solusi, termasuk di kawasan ASEAN. 


Sepanjang tahun ini, para pemimpin pemerintahan negara-negara ASEAN telah membuat inisiatif-inisiatif baru dan mengambil langkah yang lebih berani untuk mendorong digitalisasi layanan publik dan menggali lebih besar potensi-potensi ekonomi digitalnya.


Mulai dari inisiatif membentuk GovTech dan mengintegrasikan layanan digital, mendorong lebih besar adopsi kecerdasan buatan (AI) di bidang ilmu pengetahuan, peluncuran identitas digital lewat aplikasi ponsel pintar, hingga penggunaan teknologi blockchain untuk sektor publik. GovInsider merangkumnya untuk anda. 


Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru inovasi sektor publik.

1. Tiga layanan utama INA Digital dirilis terbatas, namanya INA Ku, INA Gov dan INA Pas 

Indonesia akhirnya meluncurkan layanan digital terpadu bagi warga negara dan akan menghilangkan lebih dari 27.000 aplikasi yang selama ini membuat bingung masyarakat. Mulai sekarang, semua layanan pemerintahan akan dihadirkan lewat satu pintu: INA Ku, INA Pas, dan INA Gov yang dikelola oleh INA Digital, GovTech Indonesia.


Perilisan tiga layanan utama INA Digital yang mencakup layanan publik esensial, layanan administrasi pemerintahan dan identitas digital, akan diuji coba oleh 50.000 pengguna untuk mendapatkan umpan balik. Foto: Kementerian PANRB

klik foto untuk membaca artikel >>


2. Singapura luncurkan Smart Nation versi 2.0, fokus pada AI dan ketahanan  

Singapura, negara kota dengan sistem pemerintahan digital paling maju di kawasan ini, telah meluncurkan Smart Nation 2.0 sebagai pembaruan dari Smart Nation yang diusung 10 tahun silam. Lewat Smart Nation versi terbaru, Singapura akan menambah dana besar-besaran untuk penelitian kecerdasan buatan (AI) atau “AI for Science”.


Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mengatakan bahwa kebijakan Smart Nation yang telah diperbarui ini bertujuan untuk membangun kepercayaan, pertumbuhan, dan komunitas. Foto: Kementerian Digital dan Informasi Singapura

Klik foto untuk membaca artikel >>

3. Malaysia’s MyDigital ID now available on smartphones 

Malaysia, yang telah memulai proses integrasi digital lebih cepat, telah meluncurkan MyDigital ID dalam versi smartphone. MyDigital ID adalah sebuah single sign-on masyarakat untuk mengakses layanan publik dan melakukan transaksi. 


The digital single sign-on allows citizens to access a host of government services and financial products via their phones. Image: Canva

Klik foto untuk membaca artikel >>

4. Filipina gunakan 'blockchain' untuk mengamankan transaksi pemerintah 

Filipina, setelah sukses dengan peluncuran digital ID, kini memperkenalkan inisiatif eGOVchain yang bertujuan untuk mentransformasi proses pemerintahan dan mengamankan transaksi publik menggunakan blockchain. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan keamanan serta mengurangi korupsi.


Pemerintah ingin menggunakan eGOVchain untuk memberikan layanan publik yang aman, transparan, dan efisien. Foto: Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Filipina

Klik foto untuk membaca >>

Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru inovasi sektor publik.