Kota cerdas Nusantara tingkatkan kualitas hidup warga dengan teknologi
Oleh Mochamad Azhar
Chief Project Officer Smart City, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Oscar Baskoro, berbagi tentang bagaimana mengembangkan teknologi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup manusia ibu kota baru.
Kota cerdas Nusantara akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Foto: Otorita Ibu Kota Nusantara
Di balik kemeriahan acara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 di Ibu Kota Nusantara – yang dihadiri ribuan pejabat negara dan tamu undangan mancanegara serta disaksikan jutaan masyarakat secara daring – terdapat tim yang bekerja di balik layar untuk memastikan setiap rangkaian acara berlangsung mulus.
Chief Project Officer Smart City, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Oscar Baskoro, adalah salah satu anggota tim Command Center Nusantara, tim lintas lembaga yang bertanggung jawab menyukseskan perayaan hari kemerdekaan perdana di ibu kota baru.
Saat itu, BSSN membantu mendeteksi ancaman siber. TNI dan Polri memastikan sistem keamanan berjalan pada tingkat tertinggi. Kementerian-kementerian membantu proses persiapan dan menyediakan konektivitas internet cepat yang digunakan untuk menyiarkan acara secara daring.
Bagi Oscar, IKN adalah proyek besar negara yang membutuhkan keterlibatan dan tanggung jawab semua elemen negara. “Tanpa adanya kolaborasi, semua ini tidak mungkin terwujud.”
Kepada GovInsider, Oscar berbagi tentang peran tim ini dalam mendukung pembangunan kota cerdas masa depan dan produk-produk yang telah dikembangkan.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru inovasi sektor publik.
Meningkatkan kualitas hidup dengan teknologi
Pembangunan kota cerdas Nusantara, menurut Oscar, didesain secara human-centered dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Karena itu, penggunaan teknologi kota cerdas diarahkan untuk mengutamakan akses yang lebih baik terhadap layanan dan fasilitas, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih bersih, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien, seperti tercantum di dalam Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara.
“Ini adalah prinsip yang kami tekankan. Tidak melihatnya (teknologi) sebagai sesuatu yang rumit dan mengharuskan alat-alat serba canggih, tetapi lebih kepada bagaimana ia bisa bekerja dan bermanfaat bagi manusia,” katanya.
Diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 Maret, Command Center Nusantara berfungsi untuk memantau pembangunan IKN dengan menggunakan sistem pengawasan dan pemantauan berbasis sensor, CCTV, dan integrasi layanan digital.
Sistem pemantauan CCTV di Nusantara memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan sistem pengenalan wajah untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga dalam beraktivitas di ruang ruang publik.
“Pada saat perayaan hari kemerdekaan ketika banyak sekali tokoh penting yang datang ke IKN, perangkat ini dikerahkan untuk mengenali orang jahat atau mereka yang tergolong dalam daftar pencarian orang (DPO) dan mencegahnya masuk ke ruang publik," kata Oscar.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru inovasi sektor publik.
IoT dukung manajemen kota
Nusantara juga menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mendukung kebutuhan operasional kota dan mengejar target pembangunan rendah karbon.
“Sensor peringatan dini untuk kebakaran hutan dan banjir, bersama dengan sensor kualitas udara dan smart grid, terhubung secara realtime ke Command Center Nusantara,” kata Direktur Transformasi Hijau Otorita IKN, Agus Gunawan, melalui pernyataan tertulis.
Sensor di muara sungai akan mengirimkan peringatan kepada pusat kendali ketika air mencapai ketinggian tertentu dan berpotensi banjir. Sensor juga ditempatkan pada 10 titik panas di kawasan hutan Nusantara untuk mendeteksi perubahan suhu yang bisa mengarah pada terjadinya kebakaran.
“Sistem-sistem ini telah memainkan peran penting selama perayaan hari kemerdekaan dan akan terus mendukung pengambilan keputusan di Nusantara,” Agus menambahkan.
IKNOW sebagai layanan digital terintegrasi
Untuk memenuhi pelayanan publik di IKN, Otorita IKN telah meluncurkan aplikasi IKNOW sebagai layanan digital terintegrasi yang menyediakan berbagai fitur seperti layanan kesehatan, obyek wisata, peta wilayah Nusantara, aduan warga, dan informasi-informasi seputar pembangunan IKN.
Di masa depan, fitur-fitur IKNOW akan dikembangkan untuk mengintegrasikan berbagai layanan publik lainnya seperti pendidikan, transportasi, dan pelayanan pajak.
“IKNOW dirancang berorientasi pada kebutuhan warga dan bukan berorientasi pada pemerintah, yang memungkinkan setiap persona di IKN mendapatkan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan profesinya masing-masing,” kata Oscar.
Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 10.000 orang sejak diluncurkan pada Januari, meski belum banyak penduduk yang bermukim di IKN.
Oscar optimistis, pengguna IKNOW masih akan terus bertambah seiring dibukanya IKN untuk publik sejak 16 September. Masyarakat yang akan berkunjung ke IKN diharuskan untuk melakukan registrasi lewat aplikasi IKNOW.
Di rencana awal, pemerintah menargetkan 500.000 penduduk (termasuk pegawai negeri dan keluarganya) akan pindah ke IKN secara bertahap hingga 2025. Namun rencana itu tertunda karena hunian untuk residen belum selesai dibangun, seperti dilaporkan GovInsider sebelumnya.
Oscar mengungkapkan ada tantangan tersendiri saat mengembangkan aplikasi kota cerdas Nusantara dengan aplikasi SATUSEHAT yang ia kembangkan sebelumnya di Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan, baik dari segi produk maupun skalabilitas.
Ia menekankan bahwa penugasan di manapun harus dilakukan dengan baik selama untuk kepentingan publik.
Oscar akan berbicara pada acara Tech Week Singapore yang akan diselenggarakan di Marina Bay Sands, 10 Oktober, dengan sesi "Building a Digital Nusantara: The New Capital of Indonesia".
“Saya akan membahas bagaimana mewujudkan mimpi kota cerdas, dari visi menjadi realitas,” tutup Oscar.