SingHealth uji coba perangkat GPT untuk meningkatkan interaksi dokter-pasien
Oleh Si Ying Thian
Alat dokumentasi yang didukung GenAI, Note Buddy, akan merangkum informasi yang relevan selama percakapan dokter-pasien secara real time, dan mengaturnya ke dalam catatan klinis.
Klaster layanan kesehatan publik Singapura, SingHealth, secara bertahap meluncurkan Note Buddy, alat dokumentasi yang didukung GenAI, di seluruh institusinya. Foto: Canva.
Saat mengunjungi institusi SingHealth di Singapura, Anda mungkin akan melihat dokter Anda mengetik lebih sedikit dan lebih memperhatikan Anda – berkat alat bantu AI generatif (GenAI) yang merangkum dan mengembangkan catatan klinis secara real time.
Klaster layanan kesehatan publik Singapura, SingHealth, secara bertahap telah meluncurkan Note Buddy, alat dokumentasi yang didukung oleh GenAI, di seluruh institusinya sejak 4 September tahun ini untuk membantu para profesional kesehatan dalam membuat catatan selama konsultasi medis.
SingHealth adalah klaster kesehatan regional yang membawahi 1,5 juta penduduk di wilayah Singapura Utara dan Tengah.
Alat ini memanfaatkan kemampuan generative pre-trained transformer (GPT) untuk secara otomatis mentranskrip dan meringkas percakapan dokter-pasien secara real-time dalam empat bahasa utama Singapura, yaitu Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil.
Disesuaikan untuk pengaturan klinis, alat ini dilengkapi dengan petunjuk untuk memandu ringkasan dan menghasilkan catatan klinis yang tepat.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru inovasi sektor publik.
Penilaian klinis tetap jadi yang utama
Bagi Konsultan Senior Departemen Endokrinologi Singapore General Hospital (SGH), Associate Professor Goh Su-Yen, keunggulan utama alat ini adalah kemampuannya sebagai ambient scribe.
Tidak hanya merekam dan menyalin transkrip mentah, ambient scribe memanfaatkan GenAI untuk meringkas percakapan dan menghasilkan informasi yang bermakna bagi dokter.
Penilaian dokter masih diperlukan dalam hal meninjau dan mengedit catatan, sebelum mengunggahnya ke dalam sistem rekam medis elektronik (EMR), kata Associate Professor Goh saat demonstrasi media pada 9 September.
Menanggapi pertanyaan GovInsider tentang seberapa baik kinerja alat ini dalam memprioritaskan informasi di berbagai kondisi medis, Associate Professor Goh mengatakan bahwa alat ini dapat mengetahui informasi mana yang penting berdasarkan pertanyaan yang diajukan oleh dokter.
Seiring berjalannya waktu, alat ini terus belajar dari para dokter tentang informasi apa yang harus diprioritaskan untuk kondisi pasien yang berbeda.
Saat ini, alat tersebut hanya dapat digunakan untuk interaksi verbal, tetapi dapat secara otomatis membedakan dokter, pasien, dan perawat tanpa diminta, katanya.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru inovasi sektor publik.
Akan digunakan seluruh dokter SingHealth akhir 2024
SingHealth menargetkan untuk meluncurkan alat ini kepada semua dokter di semua institusinya pada akhir tahun 2024.
Tenaga kesehatan profesional harus meminta persetujuan pasien untuk menggunakan alat transkripsi ini untuk membantu dokumentasi dalam pengaturan konsultasi.
Pasien juga dapat memberi tahu tenaga kesehatan profesional untuk menghentikan rekaman kapan saja.
Untuk menjaga privasi dan kerahasiaan pasien, setiap tenaga kesehatan hanya dapat mengakses catatan mereka sendiri, yang disimpan dengan aman di dalam sistem selama satu bulan sebelum dihapus.
Associate Professor Goh mengatakan bahwa ada beberapa siklus berulang yang dilakukan oleh para dokter dari berbagai disiplin ilmu dan Divisi Strategi Digital SingHealth untuk mengasah alat ini.
SingHealth juga telah mengadakan pelatihan online, pusat bantuan untuk pelatihan fisik dan bantuan, serta menominasikan “clinical champion” dari setiap departemen untuk mendorong dan memandu penggunaan alat ini.
Mengandalkan platform GPT Synapxe
Alat ini telah diluncurkan pada platform GPT yang aman, yang dikenal sebagai Tandem, yang dikembangkan oleh badan teknologi kesehatan nasional Synapxe.
Dengan memanfaatkan platform umum seperti Tandem, inovasi GenAI seperti Note Buddy pada akhirnya dapat digunakan di seluruh institusi kesehatan publik lainnya, kata Direktur Data Analytics dan AI merangkal Chief Data Officer Synapxe, Andy Ta, dalam sebuah pernyataan resmi.
Platform ini mengintegrasikan layanan Azure Open AI dari Microsoft. Platform ini bertujuan untuk memungkinkan para profesional di bidang kesehatan untuk mengakses teknologi canggih secara aman dan efisien.
Awal tahun ini, GovInsider melaporkan inisiatif Synapxe untuk membangun kapasitas institusi layanan kesehatan publik dengan bekerja sama dengan mitra-mitra teknologi. Inisiatif ini termasuk pelatihan, serta menciptakan inovasi GenAI dalam perawatan kesehatan.
Adopsi GenAI dan kecerdasan buatan (AI) sedang berlangsung untuk semua klaster layanan kesehatan publik di Singapura.
Group Chief Digital Strategy Officer SingHealth, Benedict Tan, menyoroti potensi transformatif GenAI untuk memberikan dampak positif bagi kehidupan pasien ketika diintegrasikan dengan teknologi digital lainnya.
Klaster perawatan kesehatan publik lainnya, National University Health System (NUHS), saat ini juga menggunakan RUSSELL-GPT yang didukung GenAI untuk menyusun rujukan dan memo, meringkas data pasien, dan melakukan tugas-tugas lainnya.
Hal ini telah mengurangi waktu yang dihabiskan oleh dokter untuk tugas-tugas administratif sebesar 40 persen, kata Kepala Kantor Informatika Akademik NUHS, Dr Ngiam Kee Yuan, kepada GovInsider.
National Healthcare Group (NHG) menggunakan AI untuk pemeriksaan penyakit paru-paru dan jantung melalui platform umum lainnya, Platform Pencitraan Medis AI untuk Perawatan Kesehatan Masyarakat Singapura (AimSG), yang dikembangkan oleh Synapxe, SingHealth, dan NTT Data.
Artikel ini diterjemahkan dari Bahasa Inggris pada laman ini.