Visi Singapura menjadi yang terdepan dalam hal AI

Oleh Yogesh Hirdaramani

Pada konferensi Amazon Web Services (AWS) Public Sector Day di Singapura, para pemimpin sektor publik berbicara tentang rencana AI yang ambisius di negara tersebut, tentang bagaimana agensi dapat mengadopsi strategi data modern dengan cloud, dan aplikasi AI generatif yang akan datang.

Pemerintah Singapura memiliki rencana ambisius untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) di sektor publik. Sumber: Canva

“Prioritas utama kami adalah menjadi negara yang cukup maju dalam hal AI, untuk menjadikan Singapura sebagai pusat inovasi AI yang berkembang pesat. Untuk mencapai hal ini, kami akan terus berinvestasi pada faktor pendukung utama yang mendukung visi ini,” ujar Jacqueline Poh, Direktur Pelaksana Dewan Pengembangan Ekonomi (EDB) Singapura, pada konferensi Amazon Web Services (AWS) Public Sector Day di bulan Oktober.

 

Konferensi ini mempertemukan lebih dari 2.000 peserta dari sektor publik untuk mendengarkan paparan dari AWS tentang bagaimana pelanggan sektor publik menata ulang layanan dan berinovasi di cloud, dan diselenggarakan oleh AWS dan GovInsider.

Rencana AI yang ambisius

 

Dalam pidato pembukaannya, Poh menyinggung cara-cara yang dilakukan Singapura dalam memanfaatkan teknologi AI yang sedang berkembang, bagaimana negara ini berencana untuk menumbuhkan lingkungan yang kuat untuk inovasi AI di tahun-tahun mendatang, dan peran yang dimainkan AWS dalam perjalanan digitalisasi Singapura.

 

Pertama, Poh menyampaikan bahwa negara ini memprioritaskan pengembangan aplikasi AI baru dengan menyempurnakan model fondasi yang sudah ada di pasaran, baik open source maupun tidak. Negara ini mendukung perusahaan-perusahaan di bidang keuangan, e-commerce, layanan kesehatan, dan layanan profesional untuk mengembangkan prototipe teknis untuk aplikasi semacam itu melalui model AI generatif.

 

Dia menyoroti bahwa Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura dan Kementerian Pendidikan telah mulai mengembangkan aplikasi AI yang dapat menghasilkan ringkasan pemulangan pasien dan berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran. 

 

Organisasi-organisasi ini telah memulai perjalanan AI generatif mereka dengan Amazon Bedrock, sebuah layanan AWS yang memungkinkan akses ke model fondasi terkemuka melalui antarmuka pemrograman aplikasi tunggal, atau API. Dewan Perpustakaan Nasional juga telah mulai bereksperimen dengan layanan AI generatif yang ditawarkan oleh AWS untuk merancang pengalaman perpustakaan yang baru. 

 

Dalam waktu dekat, AWS akan meluncurkan inisiatif startup di sektor publik untuk menangani contoh-contoh kasus penggunaan di bidang pendidikan dan kesehatan, katanya.

 

Selanjutnya, negara ini akan terus berinvestasi dalam upaya penelitian dan pengembangan AI, setelah menginvestasikan lebih dari S$500 juta atau setara Rp5,8 triliun. Saat ini terdapat lebih dari 150 tim semacam itu di perusahaan lokal dan internasional yang berbasis di Singapura.

 

Jacqueline Poh, Direktur Pelaksana Dewan Pengembangan Ekonomi (EDB) Singapura, berbicara tentang rencana Singapura untuk merangkul AI. Sumber: Public Sector Day Singapore 2023

Terakhir, Singapura akan mengembangkan talenta AI melalui program pelatihan dan sekolah yang dipimpin oleh perusahaan. Ia menyoroti bahwa AWS berkolaborasi dengan politeknik untuk melatih lebih dari 3.800 siswa dan profesional untuk mempelajari keterampilan AI generatif selama tiga tahun ke depan, melalui program magang dan program studi kerja.

 

AWS juga mengumumkan peluncuran Tech Alliance Singapore, di mana penyedia komputasi awan ini akan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga peningkatan keterampilan untuk mendukung para pelajar dalam memperoleh keterampilan cloud, demikian disampaikan Eric Conrad, Regional Managing Director ASEAN, Sektor Publik.

Membangun strategi data modern

 

Dalam konferensi ini, pelanggan sektor publik juga berbagi pendekatan mereka dalam membangun strategi data modern di sektor publik melalui perangkat AWS.

 

Pada sesi pembukaan konferensi, Chok Kang Loke, PhD, Kepala Kantor Data, Civil Service College (CSC) Singapura berbagi tentang pendekatan lembaga tersebut untuk menjadi organisasi yang digerakkan oleh data. Tujuannya adalah untuk membangun infrastruktur data yang dapat memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk mendorong dampak di dunia nyata, jelasnya.

 

Dengan AWS, mereka dapat membangun repositori data pusat di seluruh kampus dan memungkinkan pertukaran data yang lancar di seluruh sistem untuk mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mencari data. Kemudian, mereka menambahkan lapisan analitik berbasis cloud yang mendukung para staf dalam memvisualisasikan dan menganalisis data dengan cepat, dengan alat bantu seperti Tableau dan Posit.

 

Setelah mempertimbangkan dengan matang, mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan AWS, daripada membangun platform data internal, sehingga mereka dapat memanfaatkan manfaat cloud komersial. Dengan membeli dan menyesuaikan platform AWS, mereka dapat mengimplementasikan infrastruktur tersebut dengan lebih cepat, memanfaatkan komunitas pengguna dan mitra AWS, serta menggunakan konfigurasi cloud-native yang dapat berkembang lebih cepat.

 

Ia juga mengatakan bahwa CSC harus “membangun budaya data” di seluruh agensi melalui aktivitas sepert “Data N Analytics (DNA) Week" dan gamifikasi untuk membuat pengguna merasa nyaman dengan analisis data.

 

Hal ini diamini oleh David Lim, Asisten Direktur, Enterprise Architecture (Chief Architect's Office), Synapxe, dalam sesi tentang bagaimana Synapxe, agensi HealthTech Singapura, bertransisi dari private cloud kesehatan ke model hybrid multi-cloud.  

 

Selain mendesain ulang sistem dan mengembangkan langkah-langkah tata kelola cloud yang ketat, tim ini memprioritaskan kepemimpinan perubahan yang aktif, mengadakan roadshow, webinar, dan program pemberdayaan untuk mengedukasi tim mengenai kemampuan yang ditawarkan melalui Healthcare Commercial Cloud, ujar Lim.

Kecerdasan Buatan Generatif mencuri perhatian

 

Sepanjang acara, kemajuan AI generatif di sektor publik menarik perhatian semua orang. Dari lima sesi yang ada di acara tersebut, satu sesi didedikasikan untuk AI generatif, yang menampilkan studi kasus tentang AI generatif di pemerintahan.

 

Dalam salah satu sesi tersebut, para pembicara berbagi tentang bagaimana Kementerian Pendidikan bermitra dengan AWS Generative AI Innovation Center (GAIIC) untuk mengembangkan alat yang secara otomatis dapat menilai tugas-tugas konstruksi kalimat dan memberikan umpan balik menyeluruh tentang pilihan kata dan tata bahasa kepada para siswa.

 

Sesi di jalur lain juga menyertakan referensi tentang bagaimana pemerintah beradaptasi dengan AI generatif. Misalnya, para pembicara pada sesi tentang perangkat privasi pusat GovTech, Cloak, menjelaskan bagaimana perangkat ini sekarang digunakan untuk membantu lembaga-lembaga memanfaatkan AI generatif dengan cara yang aman dan menjaga privasi.

 

Selama sesi pembukaan konferensi, Elsie Tan, Country Manager Singapore di AWS membagikan bahwa Amazon Bedrock kini tersedia melalui Launchpad GovTech, di mana agensi dapat berinovasi dan bereksperimen dengan model fondasi.

 

Ritesh Vajariya, Principal Business Development Manager - Generative AI, AWS, menyampaikan bahwa para pengembang dapat memanfaatkan berbagai model fondasi, seperti pembuatan gambar melalui Stable Diffusion, pembuatan teks multibahasa dengan model AI21, dan Meta's LLAMA-2, sebuah model bahasa sumber terbuka yang dapat disesuaikan melalui API. 

 

Leslie Teo, Senior Director, AI Products, AI Singapore, juga menyoroti bahwa program inovasi AI nasional akan segera mengumumkan proyek-proyek ambisius dengan AWS. 

 

AI generatif menarik perhatian yang sama pada AWS Public Sector Summit yang diadakan di Washington D.C. pada awal tahun ini.



Artikel ini telah diterbitkan dalam bahasa Inggris pada laman ini