Wamen Komdigi: Transformasi digital adalah mesin pertumbuhan ekonomi
Oleh Mochamad Azhar
Saat membuka acara Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) 2025, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menekankan pentingnya transformasi digital sebagai mesin penggerak ekonomi.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria (tengah), didampingi oleh Managing Director Clarion Events Asia, Richard Ireland (ketiga dari kanan), dan sejumlah pemimpin industri saat membuka acara DTI-CX 2025. Acara ini mempertemukan pemerintah dan pelaku industri untuk mendorong transformasi digital Indonesia. Foto: DTI-CX
Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi transformasi digital untuk mencapai target-target ekonomi melalui pendekatan kolaboratif antara sektor pemerintah dengan sektor industri.
Komitmen ini menjadi sorotan dalam pembukaan acara Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) 2025 yang berlangsung 6-7 Agustus di Jakarta.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, saat upacara pembukaan mengatakan bahwa digitalisasi bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen. Untuk mencapainya, kita tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan konvensional.
“Transformasi digital harus menjadi mesin utama penggerak ekonomi,” kata Nezar.
Menurut Nezar, Indonesia menargetkan akan menjadi pemain utama dalam ekonomi digital kawasan Asia Tenggara.
“Kami ingin menjadi kekuatan digital yang mampu menciptakan solusi inovatif untuk masalah dunia nyata, dengan prinsip inklusivitas agar tidak ada satu pun yang tertinggal,” dia menambahkan.
Diselenggarakan oleh Adhouse Clarion Events, DTI-CX merupakan ajang konferensi dan pameran terbesar di Indonesia yang bertujuan untuk mempertemukan sektor pemerintah dan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam upaya akselerasi transformasi digital di Indonesia.
Di tahun keempat penyelenggaraannya, DTI-CX 2025 menghadirkan lebih dari 150 perusahaan teknologi dan 300 pembicara dari dalam dan luar negeri, serta diikuti oleh lebih dari 12.000 profesional sektor publik dan swasta.
Berlangganan bulletin GovInsider di sini.
Ekosistem yang dipimpin inovasi pasar
Untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital, Nezar menekankan perlunya pergeseran paradigma dari model digitalisasi yang didominasi pemerintah menjadi ekosistem yang dipimpin oleh inovasi pasar.
Peran pemerintah, menurutnya, harus berfokus pada penciptaan ekosistem yang andal, aman, dan mendukung investasi serta inovasi yang berkelanjutan.
Sebagai langkah konkret, Kementerian Komunikasi dan Digital telah meluncurkan inisiatif strategis Visi Indonesia Digital 2045.
Inisiatif ini menempatkan infrastruktur digital sebagai fondasi utama, sekaligus memperkuat tata kelola digital dan sumber daya manusia. Tiga area transformasi utama yang menjadi sasaran adalah tata kelola digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
“Fondasi transformasi digital yang kuat dan inklusif sangat penting. Oleh karena itu, strategi kami mencakup perluasan infrastruktur digital hingga ke wilayah terluar, termasuk program 10.000 Desa Digital, perluasan jaringan Palapa Ring, dan pengembangan BTS 4G di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T),” papar Nezar.
Pemerintah juga tengah mendorong kesiapan infrastruktur digital untuk teknologi generasi berikutnya, termasuk pembangunan pusat data nasional, pengembangan AI yang berdaulat dan beretika dan penguatan ekosistem 5G.
Menutup pidatonya, Nezar mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik publik maupun swasta, untuk bersinergi dalam mendukung agenda digital Indonesia.
“Mewujudkan pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen tidak akan tercapai dengan cara biasa. Kita membutuhkan komitmen dan kolaborasi yang luar biasa,” pungkasnya.
Kolaborasi lintas sektor
Selain Nezar, sejumlah pemimpin industri turut memberikan sambutan di acara pembukaan. Mereka adalah Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif; Ketua Indonesia Data Center Provider Organisation (IDPRO); Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Sarwono Atmosutarno; dan Presiden Direktur Adhouse Clarion Events, Toerangga Putra.
Para pemimpin industri siap untuk berkolaborasi dan membantu pemerintah untuk mewujudkan visi digital yang lebih merata, lebih canggih dan lebih inklusif.
Arif dari APJII menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk pemerataan kualitas internet nasional, dan pentingnya pembenahan regulasi industri yang memungkinkan akses internet cepat tidak “menumpuk di satu titik, melainkan menyebar ke berbagai daerah di seluruh Indonesia”.
Hendra dari IDPRO menegaskan bahwa industri data center akan terus bertumbuh untuk menopang ekonomi digital Indonesia dengan target kapasitas terpasang mencapai 1,3 Gigawatt dalam lima tahun ke depan.
Toerangga Putra dari Adhouse Clarion Events menekankan signifikansi acara ini sebagai platforrm strategis untuk memperkuat sinergi antar pelaku industri, pemerintah, dan penyedia teknologi demi mendukung akselerasi transformasi digital Indonesia secara menyeluruh.
Ketum MASTEL Sarwoto menambahkan bahwa antusiasme peserta pameran yang melibatkan lebih dari 60 persen pemain swasta asing mencerminkan dukungan ekosistem yang dibutuhkan pemerintah untuk mewujudkan agenda transformasi digitalnya.
Baca juga:
Transformasi pusat data nasional: Dari model terpusat ke ekosistem kolaboratif
BSSN: Kolaborasi adalah kunci ketahanan siber nasional
Berbagi praktik terbaik digitalisasi sektor publik – DTI-CX 2025
