Yuliana Keke, Project Officer, Jabar Digital Service
Oleh Mochamad Azhar
Mengenal para srikandi Women in GovTech 2024.
Project Officer Jabar Digital Service, Yuliana Keke Febrianti, membagikan pengalamannya di organisasi. Foto: Jabar Digital Service
1. Bagaimana anda menggunakan teknologi atau kebijakan untuk meningkatkan kehidupan warga negara?
Sebagai project officer di Jabar Digital Service, saya menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Hal yang mendasar namun sangat krusial dalam sebuah proses pelayanan publik adalah memberikan informasi yang jelas terkait layanan publik ke masyarakat.
Saya dan tim melakukan pendataan layanan publik ke seluruh perangkat daerah (dinas, badan, dan biro) yang ada di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan strategi “jemput bola”. Project ini berhasil mengumpulkan lebih dari 400 layanan publik yang terbagi ke dalam tiga kategori penerima manfaat yaitu masyarakat, bisnis dan pemerintah.
Data-data ini kemudian dimasukkan ke dalam katalog layanan publik sebelum dipublikasikan di website resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat (https://jabarprov.go.id) sebagai kanal informasi dan media interaksi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan masyarakat.
Standardisasi arsitektur informasi juga dilakukan untuk memudahkan masyarakat dalam memahami dan mencari informasi tentang layanan publik. Website resmi ini juga dibangun secara inklusif untuk meningkatkan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Jawa Barat tanpa terkecuali. Website ini dikunjungi lebih dari 6.000 orang dan diakses lebih dari 34 ribu kali setiap bulannya.
Tidak hanya memberikan informasi, website ini juga memiliki user interface yang memberikan pengalaman pengguna yang nyaman dan menyenangkan.
Saya juga men-deliver sebuah website builder yang dikembangkan langsung oleh Jabar Digital Service yang dapat digunakan oleh seluruh perangkat daerah yang ada di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dengan adanya website builder ini, penyampaian informasi dari pemerintah kepada masyarakat menjadi lebih mudah karena informasi dan desain tampilan yang terstandarisasi, cepat dan terpercaya.
2. Apa project yang menurut anda paling berdampak dalam setahun terakhir?
Website builder yang dikembangkan langsung oleh Jabar Digital Service bernama Jabar Site (J-Site). Ini merupakan project yang paling berdampak dalam satu tahun terakhir. Dengan J-Site, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat menghemat anggaran pembuatan website hingga ratusan juta rupiah karena J-Site berbasis Content Management System (CMS) dan memiliki template yang mudah digunakan oleh siapa saja tanpa perlu menguasai keterampilan coding atau pengembangan produk digital.
Dengan J-Site, masyarakat juga dapat mengakses informasi seputar layanan-layanan di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat berikut layanannya dengan cepat, mudah dan terkini. Perangkat daerah juga dapat memperbarui informasi melalui CMS J-Site di mana pun dan kapan pun.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.
3. Apa unexpected learning yang anda dapatkan di tahun 2024?
Saat mengimplementasikan J-Site, terdapat banyak feedback yang tidak terduga di mana manfaat yang dirasakan oleh pengguna lebih baik dari yang diharapkan. J-Site mampu memangkas waktu para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup perangkat daerah hingga tiga bulan.
Beban pengguna di perangkat daerah juga lebih ringan karena mereka dapat fokus menyusun dan memperbarui konten tanpa perlu memikirkan coding dan pemeliharaan teknis. Itulah yang selama ini pengguna harapkan mengingat keterampilan teknis maupun anggaran yang dimiliki setiap perangkat daerah tidak merata.
Dari sisi efisiensi anggaran, perangkat daerah dapat menghemat biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah karena mereka tidak perlu lagi menyewa vendor.
4. Apa perangkat teknologi atau model kebijakan yang ingin anda eksplorasi lebih jauh di tahun 2025?
Di tahun 2025 saya tertarik untuk mempelajari kebijakan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk produk digital. Sesuai dengan regulasi, produk digital dapat memiliki hak cipta, namun hak cipta yang diberikan oleh Direktorat Jenderal HAKI Kementerian Hukum dan HAM hanya sebatas pada source code-nya saja.
Padahal, menurut saya, desain atau tampilan produk digital juga seharusnya dapat menjadi objek kekayaan intelektual karena desain atau tampilan dari produk digital merupakan hasil olah pikir dan menjadi ciri khas dari produk digital.
Pembuatan desain yang mengandung tata letak, komposisi warna, dan lainnya juga telah melalui sejumlah tahapan riset dan olah pikir yang panjang dan tidak mudah.
5. Apa pendapat anda tentang AI dan bagaimana implementasi AI yang menurut anda mampu mendorong sektor publik?
AI menjadi sebuah teknologi baru yang sangat memudahkan pekerjaan. Di sektor publik tentunya penggunaan AI dapat digunakan untuk mempermudah layanan publik, misalnya pemanfaatan AI pada sistem hotline pemerintah.
AI dapat memberikan informasi dengan cepat kepada masyarakat tanpa harus menunggu live agent hotline menjawab atau membalas pertanyaan dari masyarakat. AI juga dapat digunakan untuk manajemen lalu lintas kota, bahkan beberapa negara sudah menerapkan AI di bidang kesehatan dan bukanlah hal yang sulit bagi Indonesia untuk menghimplementasikannya juga.
Penerapan AI di sektor publik di Indonesia harus didukung dengan regulasi yang tepat dan memerlukan kolaborasi pemerintah dengan akademisi atau profesional dan sektor swasta agar implementasinya dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai etika.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.
6. Apa prioritas yang ingin diri anda lakukan atau kembangkan di tahun 2025?
Project Portal Jabarprovgoid dan J-Site akan terus berkembang di tahun 2025. Saya dan tim mencoba mengembangkan J-Site sampai ke ranah kabupaten/kota bahkan hingga ke desa agar manfaatnya bisa dirasakan secara lebih merata.
Penggunaan AI juga akan dieksplorasi untuk diimplementasikan ke dalam dua project ini. Kolaborasi dengan berbagai sektor, baik komunitas, swasta dan lintas perangkat daerah juga akan terus dilakukan.
Portal Jabarprovgoid akan terus dikembangkan berdasarkan kebutuhan pengguna. Selain melalui riset, fitur kritik dan saran juga akan terus dibuka untuk mendengar masukan dari seluruh masyarakat. Sesuai dengan tagline atau visi Jabar Digital Service, “Make better government with technology”
7. Apa masukan yang dapat anda berikan kepada para inovator yang bekerja di bidang sektor publik?
Perbanyak integrasi dan hindari mentalitas silo yang membuat setiap instansi seolah-olah berjalan sendiri-sendiri. Dengan integrasi dan simplifikasi, masyarakat akan lebih mudah mengakses layanan publik. Hal ini juga sejalan dengan semangat reformasi birokrasi dimana birokrasi dipangkas untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi layanan publik. Dengan begitu, produk yang dikembangkan akan lebih berpusat pada pengguna dan lebih berdampak.
8. Siapa yang menjadi sumber inspirasi bagi anda?
Setiap orang yang ada di lingkungan saya adalah sumber inspirasi, karena setiap orang memiliki keunikannya masing-masing. Saya terinspirasi dengan seorang ibu yang juga seorang wanita karir yang bekerja secara profesional.
Saya terinspirasi dari orang-orang yang berlatar belakang pendidikan berbeda dari pekerjaan yang digelutinya saat ini karena kemauan dan kerja kerasnya dalam mempelajari hal baru. Saya juga terinpirasi dari para pemimpin instansi atau pemimpin daerah yang dapat dengan cepat dan tepat mengambil keputusan.
Liputan ini dapat terselenggara atas kerja sama dengan Jabar Digital Service (JDS).