Catya Indra Pratiwi, Product Manager, Jabar Digital Service
By Mochamad Azhar
Mengenal srikandi Women in GovTech 2025.

Catya Indra Pratiwi, Product Manager, Jabar Digital Service, membagikan pengalamannya. Foto: Jabar Digital Service
1. Bagaimana cara Anda memastikan bahwa teknologi dan kebijakan benar-benar inklusif?
Turut menyertakan masyarakat untuk mencoba teknologi terbaru dalam versi beta, biarkan masyarakat merasakan dan menilai apakah dapat digunakan dengan nyaman atau teknologi tersebut harus dikembangkan kembali agar dapat digunakan secara inklusif.
Tanggapan dari masyarakat perlu dimasukkan ke dalam kebijakan tertulis, sehingga apa yang dirasakan oleh masyarakat dapat dikembangkan menjadi solusi berkelanjutan yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orang.
2. Dalam perjalanan karier Anda, ceritakan momen yang pernah Anda alami ketika teknologi atau kebijakan berhasil mengubah kehidupan warga menjadi lebih baik?
Mengubah layanan kependudukan dari formulir kertas menjadi formulir digital, dan menyederhanakannya agar dapat digunakan secara mudah. Orang-orang yang sebelumnya harus mengakses layanan secara offline kini dapat menggunakannya secara online dan menangani semuanya secara mandiri. Ini merupakan titik balik yang nyata.
3. Apa proyek paling berdampak yang Anda kerjakan tahun ini dalam upaya membangun kepercayaan serta memenuhi kebutuhan publik?
Dengan dukungan platform digital Jabar Form, kami dapat membantu masyarakat bertukar informasi dengan lebih mudah. Tanggapan positif yang kami terima dari pemanfaatan platform tersebut adalah tanda kesuksesan yang paling berharga.
4. Apa pelajaran penting yang Anda dapatkan tahun ini dari projek-projek Anda?
Di tahun ini saya telah melalui masa kehamilan di trimester dua sampai dengan tiga hingga melahirkan. Di masa tersebut, saya memosisikan diri saya sebagai pekerja sektor publik sekaligus sebagai masyarakat yang membutuhkan fasilitas publik secara inklusif.
Hal ini membuka mata saya betapa pentingnya layanan tersebut, terutama yang dirancang dengan mempertimbangkan inklusivitas. Layanan publik tidak harus glamor ataupun rumit. Terkadang layanan yang paling sederhana dapat memberikan perbedaan besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Berlangganan bulletin GovInsider di sini.
5. Bagaimana AI dapat meningkatkan layanan pemerintah menjadi lebih inklusif dan dapat dipercaya?
Salah satu fungsi AI yang dapat dirasakan secara inklusif yaitu chatbot AI. Dengan chatbot AI yang diimplementasikan pada layanan pemerintahan, masyarakat akan dengan mudah mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Masyarakat dapat mengakses apa yang diperlukan secara online tanpa harus mengunjungi kantor atau menunggu untuk berbicara langsung dengan pelayan publik, sehingga pengalaman layanan publik menjadi lebih nyaman dan mudah diakses.
6. Bagaimana Anda mempersiapkan diri menghadapi gelombang perubahan? Keterampilan, pendekatan, atau teknologi baru apa yang paling Anda nantikan tahun depan?
Memperdalam pemahaman saya tentang AI dan mengeksplorasi bagaimana AI dapat diterapkan di sektor publik dengan tanggung jawab yang penuh dalam penggunaannya, terutama dalam mempelajari bagaimana masyarakat merespons layanan berbasis AI.
Saya senang mengeksplorasi alat AI yang dapat menjadikan layanan publik lebih mudah diakses, lebih intuitif, dan lebih berfokus pada manusia.
7. Apa saran yang ingin Anda berikan kepada para inovator yang ingin membangun karir di bidang layanan publik?
Terus melakukan riset kepada publik, gali apa yang publik butuhkan, apa yang mereka rasakan, apa yang meresahkan mereka, dan tempatkan posisi Anda sebagai masyarakat yang juga membutuhkan fasilitas publik. Jadikan produk Anda sebagai layanan yang berkelanjutan sehingga masyarakat tidak perlu terus-menerus menyesuaikan.
8. Siapa yang menjadi inspirasi Anda dalam mengembangkan layanan publik yang inklusif dan tepercaya?
Orang tua saya. Mereka merupakan guru privat untuk siswa dari SD hingga SMA, dan mereka selalu membuka rumah kami sebagai tempat bimbingan belajar bagi anak-anak dari berbagai latar belakang.
Di masa sekolah, saya sering membantu mereka mengajar dan menghabiskan waktu bermain dengan para siswa. Saya mengamati bagaimana anak-anak berperilaku, bagaimana mereka belajar, dan seberapa besar kepercayaan mereka terhadap orang tua saya dan pada lingkungan yang aman dan mendukung.
Melihat hal itu membuat saya menyadari sesuatu yang penting. Pelajar, pekerja, atau siapa pun yang menjalani rutinitas sehari-hari selalu membutuhkan ruang yang bisa mereka percayai, tempat di mana mereka merasa didukung, bersantai, dan belajar sesuatu yang baru.
Gagasan untuk menciptakan ruang yang inklusif dan dapat dipercaya inilah yang menginspirasi saya untuk membantu membangun sektor publik yang lebih inklusif.
9. Apabila Lembaga Anda mempunyai anggaran tak terbatas, apa proyek impian yang ingin Anda kerjakan?
Proyek impian saya adalah membangun tempat berkumpul komunitas di mana orang-orang dapat belajar, bermain, dan bersosialisasi dalam lingkungan yang aman dan ramah.
Saya membayangkannya sebagai ruang multifungsi, pusat pembelajaran, pusat kreatif, dan sistem pendukung. Tempat di mana anak-anak dapat bereksplorasi dan bermain, remaja dapat menemukan keterampilan baru, orang dewasa dapat mengakses sumber daya atau pelatihan, dan keluarga dapat terhubung satu sama lain.
Ini bukan sekedar bangunan, tapi akan menjadi ruang yang menyatukan orang-orang, memperkuat ikatan komunitas, dan memberikan rasa memiliki dan peluang kepada semua orang.
10. Apa yang menarik perhatian Anda di luar sektor teknologi?
Layanan kesehatan. Bagi saya, layanan tersebut sangat penting karena terhubung dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Inisiatif layanan kesehatan yang baik dapat membuat seseorang merasa didukung, meningkatkan kesehatan, dan mendapatkan informasi yang baik, bahkan hanya dengan satu intervensi kecil.
Ketika teknologi, keterlibatan masyarakat, dan pendidikan bersatu, program layanan kesehatan akan menjadi lebih efektif.