Ika Mardiah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Provinsi Jawa Barat
By Mochamad Azhar
Mengenal para srikandi Women in GovTech 2024
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Ika Mardiah, membagikan pengalamannya memimpin transformasi digital di Jawa Barat. Foto: Jabar Digital Service
1. Bagaimana Anda menggunakan teknologi atau kebijakan untuk meningkatkan kehidupan warga negara?
Di antara banyak program transformasi digital unggulan di Jawa Barat, saat ini saya berfokus pada dua inisiatif penting: SMART Jabar dan Sapawarga. Program-program ini berfungsi sebagai fondasi untuk memanfaatkan teknologi guna mengoptimalkan tata kelola pemerintahan dan meningkatkan keterlibatan warga di provinsi ini.
SMART Jabar mengintegrasikan tata kelola pemerintahan berbasis data untuk meningkatkan pengambilan keputusan di dalam lembaga-lembaga pemerintahan di Jawa Barat, yang menjadi basis pengguna utamanya. Dengan mengkonsolidasikan data dari berbagai sektor, inisiatif ini memungkinkan tata kelola pemerintahan berbasis data yang lebih terukur dan terintegrasi, menyederhanakan proses birokrasi, dan meningkatkan efisiensi pemerintah.
Sementara itu, Sapawarga adalah platform digital yang dirancang untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Aplikasi super ini memberdayakan warga dengan memungkinkan mereka untuk melaporkan masalah, mengakses layanan publik, dan memberikan umpan balik secara langsung kepada pemerintah daerah. Aplikasi ini telah mendorong transparansi, meningkatkan pemberian layanan, dan memperkuat keterlibatan masyarakat, menciptakan ekosistem pemerintahan yang lebih terhubung dan responsif.
Melalui peran saya, saya berusaha untuk mendorong kerangka kerja tata kelola pemerintahan yang inklusif dan responsif secara digital, memastikan bahwa inisiatif ini secara efektif mengubah cara pemerintah berinteraksi dan melayani warganya.
2. Apa project yang menurut Anda paling berdampak dalam setahun terakhir?
Selama setahun terakhir, Sapawarga (Jabar Super App) telah muncul sebagai inisiatif transformatif yang berdampak signifikan terhadap penyediaan layanan publik di Jawa Barat. Dengan mengintegrasikan lebih dari 60 layanan publik dan berkolaborasi dengan lebih dari 24 lembaga pemerintah, platform ini telah menyederhanakan proses-proses penting, termasuk pembayaran pajak kendaraan bermotor, pengaduan masyarakat, informasi lowongan pekerjaan, dan pendaftaran siswa.
Dengan 3,17 juta akses pengguna, 666.186 pengguna aktif bulanan, dan peringkat 4,7 bintang yang mengesankan di toko aplikasi, Sapawarga telah menunjukkan keefektifan dan popularitasnya. Sapawarga mengadopsi pendekatan desain yang berpusat pada pengguna dan terus berkembang berdasarkan umpan balik, memastikan relevansi dan aksesibilitasnya.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.
3. Apa unexpected learning yang Anda dapatkan di tahun 2024?
Salah satu pembelajaran yang tidak terduga di tahun 2024 adalah kesadaran mendalam akan pentingnya keterlibatan pengguna yang berkelanjutan dalam inisiatif transformasi digital seperti Sapawarga. Meskipun platform ini telah berhasil, umpan balik dari pengguna menyoroti berbagai tantangan, seperti tingkat literasi digital yang berbeda-beda dan kebutuhan akan fitur yang lebih personal dan terlokalisasi.
Hal ini menggarisbawahi pentingnya membangun tidak hanya platform digital yang inklusif, tetapi juga solusi yang dapat diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.
Wawasan berharga lainnya adalah pentingnya skalabilitas dan interoperabilitas. Ketika Jawa Barat berkolaborasi untuk mereplikasi program-programnya di wilayah lain di Indonesia, kami menyadari perlunya merancang solusi yang mudah diskalakan dan dapat dioperasikan. Pendekatan ini memastikan bahwa program-program yang dikembangkan di Jawa Barat dapat memaksimalkan dampaknya di luar konteks provinsi, memberdayakan pemangku kepentingan lainnya secara nasional.
4. Apa perangkat teknologi atau model kebijakan yang ingin Anda eksplorasi lebih jauh di tahun 2025?
Pada tahun 2025, saya ingin sekali mengeksplorasi integrasi Kecerdasan Buatan (AI) untuk meningkatkan layanan publik dan tata kelola pemerintahan di Provinsi Jawa Barat. Visinya adalah untuk menciptakan ekosistem berbasis AI yang mulus yang memenuhi kebutuhan masyarakat di sepanjang perjalanan hidup mereka, dari lahir hingga mati. AI dapat dimanfaatkan untuk mempersonalisasi layanan, memprediksi kebutuhan, dan memastikan efisiensi yang lebih besar dalam administrasi publik.
Untuk mendukung transformasi ini, Jabar Digital Academy (JDA) akan memainkan peran penting dalam mengembangkan dan membina talenta digital di Jawa Barat. Dengan membekali para profesional lokal dengan keterampilan yang diperlukan untuk berinovasi dan menerapkan solusi AI, kami bertujuan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan sambil menyelaraskan kemajuan teknologi dengan kebutuhan unik Jawa Barat.
Kami juga berkomitmen untuk terus meninjau, mengevaluasi, dan mempelajari pendekatan inovatif untuk meningkatkan interoperabilitas data. Salah satu pencapaian signifikan kami adalah implementasi Lapisan Pertukaran Data yang didukung oleh platform open-source X-Road; solusi yang diadopsi secara luas oleh komunitas global.
Kemampuan canggih platform ini-seperti dukungan untuk sistem terdistribusi, tanda tangan digital, dan infrastruktur kunci publik-telah memberikan fondasi yang kuat untuk inisiatif besar kami berikutnya: menerapkan kerangka kerja identitas digital yang komprehensif.
Berdasarkan pencapaian ini, kami juga mengeksplorasi potensi teknologi blockchain untuk memperkuat proses tata kelola. Evaluasi saat ini berfokus pada penerapannya di berbagai bidang seperti layanan layanan sipil, pendaftaran tanah, dan sistem penganggaran pemerintah. Dengan memanfaatkan blockchain, kami bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan publik yang lebih besar, akuntabilitas, dan transparansi dalam pengelolaan layanan dan sumber daya publik yang penting.
Fokus strategis ini tidak hanya akan meningkatkan tata kelola dan penyediaan layanan, tetapi juga memposisikan Jawa Barat sebagai pemimpin dalam memanfaatkan AI untuk kepentingan masyarakat.
Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.
5. Apa pendapat Anda tentang AI dan bagaimana implementasi AI yang menurut Anda mampu mendorong sektor publik?
Saya melihat kecerdasan buatan (AI) sebagai alat transformatif yang mampu mendorong inovasi dalam layanan publik yang dapat merevolusi layanan publik dengan meningkatkan efisiensi, personalisasi, dan daya tanggap. Di Jawa Barat, kami telah menerapkan solusi berbasis AI, seperti sistem otomatis untuk Hotline Jawa Barat dan inisiatif kota pintar yang memanfaatkan AI untuk memantau data dari program-program unggulan. Inovasi-inovasi ini memungkinkan respons yang lebih cepat, wawasan berbasis data, dan peningkatan layanan.
6. Apa prioritas yang ingin Anda lakukan atau kembangkan di tahun 2025?
Pada tahun 2025, prioritas saya adalah mengembangkan dan meningkatkan sistem yang berfokus pada warga negara yang mengintegrasikan semua layanan yang berhubungan dengan kependudukan ke dalam sebuah platform digital terpadu. Sistem ini akan memberikan akses mudah ke layanan-layanan penting seperti akta kelahiran, pencatatan pernikahan, pembaruan KTP, dan akta kematian.
Selain itu, saya berencana untuk terus mengurangi inefisiensi birokrasi di dalam pemerintahan dengan memanfaatkan teknologi Pendekatan ini memastikan bahwa operasi pemerintah menjadi lebih transparan, efisien, dan berpusat pada warga.
7. Apa saran Anda untuk para inovator di sektor publik?
Saran utama saya adalah fokus pada solusi yang berpusat pada warga yang inklusif dan dapat beradaptasi dengan kebutuhan yang beragam. Alat-alat yang digunakan harus intuitif dan mudah diakses, terutama bagi kelompok-kelompok yang kurang terwakili, termasuk kelompok-kelompok yang berada di daerah pedesaan.
Kolaborasi sangatlah penting. Dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dan masyarakat setempat, para inovator dapat menciptakan solusi yang berdampak dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan dunia nyata.
8. Siapa yang menginspirasi Anda?
Sosok yang menginspirasi saya adalah Raden Ajeng Kartini, yang visi perintisnya tentang kesetaraan dan reformasi sosial terus bergaung hingga saat ini. Tekadnya untuk menantang norma-norma sosial dan mengadvokasi pemberdayaan memotivasi pekerjaan saya dalam transformasi digital untuk Jawa Barat.
Seperti halnya Kartini yang berusaha mengangkat derajat perempuan dan mempromosikan kesetaraan peluang, saya berdedikasi untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif melalui inisiatif seperti Sapawarga dan Jabar Digital Academy.
Warisan beliau menginspirasi saya untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga bermanfaat bagi semua orang, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan.