Tiga tantangan utama dalam perjalanan GovTech Indonesia  

By Mochamad Azhar

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Kartika Wirjoatmodjo, menyoroti tiga tantangan yang harus diatasi oleh Indonesia agar berhasil mendorong ambisi GovTech di masa depan. 

Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas (tengah), Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo (kiri), dan Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya (kanan) meresmikan logo baru Peruri. Perubahan logo Peruri menandai kesiapan lembaga ini untuk menjalankan peran baru sebagai GovTech Indonesia. Foto: Kementerian PAN RB

Peluncuran INA Digital sebagai GovTech Indonesia menandai era baru dalam perjalanan pemerintahan digital Indonesia. INA Digital, sebuah unit di bawah BUMN Peruri, telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Mei lalu dan ditugaskan untuk menyederhanakan aplikasi layanan publik pemerintah ke dalam satu portal pelayanan publik nasional.  

 

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan bahwa Peruri harus memastikan bahwa misi GovTech tercapai dan meningkatkan kemampuan teknologi pemerintah untuk meningkatkan layanan publik dan menghasilkan produk digital yang berkualitas.   

Logo baru Peruri mencerminkan aspek teknologi, security dan inovasi. Foto: Peruri
 

“Peruri harus terus menerus mengubah kompetensinya dan memainkan peran yang lebih besar dalam memajukan sektor publik,” ujar Kartika saat berbicara di acara peluncuran logo baru Peruri yang bertajuk “The New Face of Peruri: Innovation for a Sovereign Future” di Jakarta, 22 Mei lalu. 

 

“Transformasi bukan hanya sekedar mengganti logo, tetapi juga mengubah pola pikir agar lebih adaptif dan inovatif dalam proses dan output bisnis,” tambahnya.

 

Logo baru Peruri diresmikan secara simbolis oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya. Logo baru Peruri merepresentasikan semangat dan kesiapan organisasi untuk menjalankan misi GovTech, dengan warna dominan biru dan ungu yang mencerminkan teknologi, security dan inovasi.     

Aplikasi harus penuhi kebutuhan masyarakat  


Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menggarisbawahi tantangan utama harus diatasi Peruri sebagai GovTech. Foto: Peruri 
 

Kartika menyoroti tiga tantangan utama yang harus diatasi Peruri dalam memenuhi tanggung jawab barunya sebagai GovTech. Pertama, Peruri harus memastikan aplikasi digital yang dikembangkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, memberikan nilai tambah, dan benar-benar menyelesaikan masalah.  

 

“Aplikasi yang akan dikembangkan harus user friendly, tidak ada glitch, dan memenuhi standar keamanan yang tinggi,” katanya. “Hanya dengan demikian, aplikasi-aplikasi tersebut dapat menjadi kebanggaan nasional dan menjadi layanan digital berkelas dunia.”

 

INA Digital akan meluncurkan superapp pelayanan publik nasional yang menyediakan 9 layanan digital prioritas dalam satu portal yang terhubung melalui API. Aplikasi ini akan menjadi satu-satunya aplikasi government-to-people (G to P) yang dapat digunakan masyarakat untuk mengakses layanan publik dan bertransaksi dengan pemerintah.   

 

Namun, Kartika mengingatkan bahwa ukuran keberhasilan yang sesungguhnya adalah ketika aplikasi ini sudah digunakan secara luas oleh masyarakat. Pengguna akan menentukan apakah aplikasi tersebut benar-benar memberikan kemudahan atau tidak.    

 

“Jadi, berhati-hatilah karena aplikasi Anda akan dinilai langsung oleh masyarakat melalui rating di app store atau play store.”    

Mengembangkan ekosistem aplikasi pemerintah   

 

Tantangan selanjutnya adalah bagaimana Peruri dapat membangun ekosistem aplikasi digital di lingkungan pemerintah.   

 

“Kami berharap Peruri, melalui anak perusahaannya Peruri Digital Security (PDS), dapat membangun ekosistem pengembangan perangkat lunak dan aplikasi pemerintah yang terintegrasi – menjadi semacam government shop untuk layanan digital.”   

 

Pemerintah menargetkan dalam 1-3 tahun ke depan, tidak akan ada lagi aplikasi pelayanan publik pemerintah yang dikembangkan oleh vendor. Sebaliknya, semua aplikasi baru akan dirancang dan dikembangkan di PDS.    

 

“Tujuannya agar aplikasi pemerintah dikembangkan dengan standar aplikasi yang kuat, memenuhi aspek keamanan yang tinggi, dan saling terkoneksi,” lanjut Kartika.   

 

Upaya ini juga penting untuk memastikan data dapat dioperasikan secara interoperabilitas antar lembaga pemerintah, baik secara vertikal maupun horizontal.

 

Beberapa kementerian telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung inisiatif ini, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri, katanya.  

Membangun lingkungan yang inovatif  

 

Tantangan selanjutnya, Kartika menekankan, bagaimana Peruri membangun lingkungan yang inovatif yang dapat mendukung talenta-talenta terbaik BUMN untuk belajar dan meningkatkan kemampuannya.   

 

"Kami berharap Peruri menjadi center of excellence bagi setiap tim digital BUMN, tempat yang diharapkan dapat melahirkan developer-developer terbaik yang dapat berkontribusi lebih banyak bagi pemerintah dan BUMN. Tim [digital] BUMN akan dirotasi di dalam Peruri untuk mendapatkan pengalaman tersebut."

   

Tantangan lainnya adalah bagaimana meningkatkan transformasi organisasi, membangun ekosistem yang kolaboratif, meningkatkan daya saing, dan memperkuat koordinasi di antara berbagai lembaga pemerintah yang terlibat dalam proyek digitalisasi.   

 

Kartika optimistis tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi karena GovTech didukung oleh para pemimpin digital dan ahli teknologi terbaik dari kalangan pemerintah dan BUMN. “Perusahaan-perusahaan BUMN yang telah berpengalaman dalam transformasi digital seperti Telkom Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia, juga akan dikerahkan untuk membantu misi Peruri sebagai GovTech.”

   

Ia mengapresiasi dukungan pemimpin negara dan para pemimpin kementerian dan lembaga yang telah mendukung dan terlibat aktif di dalam proses transformasi Peruri, bahkan mengerahkan tim digitalnya untuk memperkuat GovTech. Unit ini juga akan didukung 400 orang staf baru yang telah direkrut oleh Peruri dalam kurun 5 bulan terakhir.  




Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.