Karina Kusumawardani, Head of Marketing Communication and Helpdesk, GovTech Health-DTO Kemenkes 

By Mochamad Azhar

Mengenal para srikandi Women in GovTech 2024

Karina Kusumawardani, Head of Marketing Communication and Helpdesk, GovTech Health-DTO Kemenkes, membagikan pengalamannya mengembangkan strategi komunikasi di bidang teknologi kesehatan. Foto: Pusdatin-DTO Kemenkes

1. Bagaimana anda menggunakan teknologi atau kebijakan untuk meningkatkan kehidupan warga negara?

 

Sebagai Head of Marketing Communication and Helpdesk di GovTech Health-Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, saya membawahi tim komunikasi, tim event, dan tim helpdesk (customer operation). Saat bergabung pada 2022, posisi saya adalah Head of Communication, namun kini bertambah dengan memimpin tim helpdesk. 

 

Transformasi digital sektor kesehatan membutuhkan implementasi strategi komunikasi yang memberikan dampak pada perubahan perilaku masyarakat, dari semula tidak menggunakan menjadi menggunakan produk teknologi.  

 

Maret 2023, kami melakukan peralihan dari PeduliLindungi menjadi SATUSEHAT Mobile. Berkat implementasi strategi komunikasi yang komprehensif, peralihan dapat berjalan dengan lancar dan aplikasi SATUSEHAT diterima oleh masyarakat.

 

Saat itu, narasi dan informasi yang kami publikasikan – dan direproduksi secara mandiri oleh para pembuat konten – telah membantu penyebaran informasi secara lebih luas kepada masyarakat.  

 

Hal ini menjadi kepuasan tersendiri bagi saya. Saya percaya informasi yang relevan dan mudah dicerna akan memudahkan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi pemerintah dengan optimal.  

 

Saya juga memimpin Helpdesk, unit yang kami posisikan sebagai partner in excellence untuk meningkatkan kualitas produk-produk teknologi yang dihasilkan oleh GovTech Health-DTO Kemenkes. Lewat masukan dan aduan pengguna, saya ingin memastikan agar produk teknologi kesehatan yang telah kami kembangkan dapat diandalkan.  

 

Kami memonitor dan mengolah data aduan tersebut agar dapat segera kami respon dan laporkan ke tim product, tim teknologi dan tim data. Temuan berupa bug akan segera diperbaiki melalui update version atau memperbaiki dashboard data yang diperlukan.

   

Saya berpengalaman 14 tahun di dunia transformasi pemerintahan, baik sebagai Asisten Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pembangunan (UKP4), Badan Pengelola REDD+, hingga Anggota Tim Komunikasi Risiko untuk Program Kesehatan Prioritas.  

 

Di setiap langkah transformasi tersebut, selalu ada teknologi. Saya terlibat dalam mengembangkan sistem monitoring dan pelaporan online, cikal bakal kelahiran LAPOR1708/SP4N-LAPOR! dan saat ini berperan aktif pada pengembangan SATUSEHAT sebagai Sistem Informasi Kesehatan Nasional, dan peluncuran INA Digital.  

 

Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.

2. Apa project yang menurut anda paling berdampak dalam setahun terakhir? 

  

Saat bergabung pada 2022, saya langsung terlibat dalam tim komunikasi G20 untuk aspek kesehatan dan teknologi kesehatan dan berikutnya Keketuaan ASEAN 2023. Menyenangkan sekali dapat berkontribusi terhadap keberhasilan Presidensi G20 Indonesia dan Keketuaan ASEAN dan melihat bagaimana negara-negara lain mengadopsi inisiatif teknologi kesehatan Indonesia.

 

Momentum yang juga luar biasa antara lain peluncuran SATUSEHAT platform pada tahun 2022, transisi PeduliLindungi menjadi SATUSEHAT Mobile pada tahun 2023, dan kini mengkomunikasikan bagaimana SATUSEHAT menjadi ekosistem penghubung data kesehatan nasional dengan berbagai produk turunannya seperti SATUSEHAT Mobile, SATUSEHAT Platform, SATUSEHAT Data, SATUSEHAT Logistik, SATUSEHAT SDMK, dan lainnya.

 

Saya memastikan setiap produk komunikasi, implementasi strategi komunikasi, dan layanan helpdesk bekerja secara optimal agar masyarakat mendapatkan manfaat langsung dari produk-produk teknologi kesehatan tersebut.

 

Project lainnya adalah saya berkesempatan berperan aktif di implementasi komunikasi untuk INA Digital sejak peluncuran hingga uji coba terbatas September 2024 lalu.  

3. Apa unexpected learning yang anda dapatkan di tahun 2024?  

 

Pelajaran berharga dan once in a lifetime yang saya dapatkan pada tahun ini ialah bagaimana menjalani transisi organisasi menjadi GovTech Health-DTO Kemenkes.  

 

Tahun 2024 merupakan masa di mana kantor teknologi pemerintah mencari posisi dan bentuk yang adaptif dengan regulasi dan menghadapi masa transisi pemerintahan baru. Di saat yang sama, saya tetap harus dapat menyampaikan produk teknologi yang diharapkan oleh pemangku kebijakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Saya menikmati proses belajar dengan berbagai ups and down-nya.   

4. Apa perangkat teknologi atau model kebijakan yang ingin anda eksplorasi lebih jauh di 

 

Saya ingin terus mengeksplorasi penerapan teknologi kesehatan dari sisi komunikasi dan customer operation karena kami akan melayani ratusan juta pengguna.  

 

Tahun 2025 akan menjadi sangat menarik karena Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis dengan menggunakan SATUSEHAT Mobile. SATUSEHAT Mobile akan digunakan untuk melakukan proses registrasi dan melihat hasil pemeriksaan kesehatan.

 

Implementasi strategi komunikasi dan customer operation program ini akan sangat menantang bagi saya, belum lagi produk-produk ekosistem SATUSEHAT lainnya yang masih terus dikembangkan.   

 

Berlangganan Bulletin GovInsider untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai inovasi sektor publik.  

5. Apa pendapat anda tentang AI dan bagaimana implementasi AI yang menurut anda mampu mendorong sektor publik? 

 

Saya adalah tipikal orang yang berpandangan bahwa AI memiliki manfaat dan orang-orang yang menggunakan AI adalah orang yang terdepan atau kompetitif. Penggunaan AI di bidang kesehatan tentu mengutamakan etika dan guidance yang kita ikuti dari Kementerian Komunikasi dan Digital.

 

Kami harap kami dapat memberikan masukan yang robust ke guideline penggunaan AI di bidang kesehatan dan dapat diadopsi ke seluruh sektor kesehatan. Implementasi AI di testing environment Kemenkes saat ini sudah dilakukan dan terus dikembangkan.  

 

Dari sisi komunikasi, lagi-lagi saya merasa tertantang karena teknologi AI di dunia kesehatan selalu membawa inovasi baru. Peran saya antara lain akan memastikan agar masyarakat memahami, adaptif, dan percaya pada teknologi AI di bidang kesehatan.  

6. Apa prioritas yang ingin diri anda lakukan atau kembangkan di tahun 2025?  

 

Saya ingin berkontribusi untuk memajukan masyarakat Indonesia lewat teknologi. Teknologi mempercepat dan memperluas jangkauan sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa mengakses layanan-layanan yang bermanfaat.  

 

Prioritas lainnya, saya ingin melanjutkan studi ke jenjang doktor yang sudah lama direncanakan. Saya merasa bahwa apa yang telah saya lakukan di pemerintahan sudah bisa menghasilkan beberapa proposal riset, khususnya di bidang pembelajaran GovTech maupun transformasi teknologi.  

7. Apa masukan yang dapat anda berikan kepada para inovator yang bekerja di bidang sektor publik?  

 

Hindari anggapan bahwa masyarakat atau pengguna sudah memiliki level pemahaman yang sama dengan kita yang sudah berkutat sehari-sehari dalam pengembangan teknologi atau pembuatan kebijakan teknologi. Selalu lakukan uji coba ke berbagai kelompok masyarakat dan fokus pada target dan sasaran yang ingin dicapai.  

 

Di sektor publik, kolaborasi sangat diperlukan agar jangkauan dari inovasi teknologi kita bisa semakin luas dan dapat dimanfaatkan dengan cepat. 

8. Siapa yang menjadi sumber inspirasi bagi anda? 

 

Sumber inspirasi saya adalah mereka yang menjadi tempat belajar bagi saya, di antaranya almarhum Bapak Kuntoro Mangkusubroto, Prof. Emil Salim, Prof. Adi Utarini, Ibu Eniya Listiani Dewi, hingga almarhum Bapak Muridan S. Widjojo. Mereka adalah orang-orang cerdas yang berkontribusi untuk negara di bidangnya masing-masing. Mereka menginspirasi saya dan mendorong saya untuk memiliki pencapaian yang sama bahkan lebih.

  

Tidak lupa orang tua saya, yang memberikan kesempatan kepada saya, seorang perempuan yang memilih cara berkembangnya sendiri melalui pendidikan serta organisasi. 

 

Liputan ini dapat terselenggara berkat kerja sama dengan Pusdatin-DTO Kemenkes